Allah berfirman (artinya), “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (QS. Yunus: 62 – 64).
Kata “wali" selama ini selalu dipersepsikan untuk hal positif. Padahal bila kita merujuk kepada literasi Islam, kata wali mencakup pengertian positif dan negatif. Wali Allah untuk konotasi positif dan wali syaithan untuk konotasi negatif. Kejadian luar biasa pada seseorang yang nampak dari luar seorang muslim yang taat tidak serta merta mengindikasikan bahwa dia wali Allah, karena bisa saja yang sedang terjadi bukanlah karamah wali tetapi tipuan syaithan.
Apakah pengertian wali? Siapa wali Allah, dan siapa pula wali syaithan? Kapankah seseorang dapat disebut wali Allah atau wali syaitan? Apa yang membedakan antara mukjizat, karamah, dan tipuan syaitan?
Buku ini mengupas tentang pengertian wali Allah dan wali syaithan serta ciri-ciri yang membedakan antara keduanya. beda antara mukjizat, karamah, dan tipuan syaitan berdasarkan petunjuk dan dalil-dalil dari Al-Qur-an dan as Sunnah.
Setelah membaca buku ini Anda tidak akan ragu dan bingung membedakan siapakah wali Allah dan siapakah pula waIi syaithan yang sebenarnya.