Sinopsis
Di abad ke-21 ini, agama tetap memainkan peranan besar di dalam hidup manusia. Berjuta kritik sudah diarahkan kepadanya. Namun, agama memperbarui diri, dan tetap mengembangkan sayapnya di abad ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Ia tetap memberikan warna bagi hidup pribadi orang, sekaligus kepada tata politik global yang semakin kompleks. Namun, dalam perjalanan, agama kerap digunakan oleh kepentingan sempit untuk mengacaukan keadaan. Agama dipakai untuk memecah belah, dan membenci satu sama lain. Agama juga digunakan untuk mengancam keamanan dan ketertiban sosial. Di berbagai belahan dunia, agama juga dijadikan pembenaran untuk kekerasan dan terorisme. Ayat-ayat tertentu digunakan untuk membenarkan sikap jahat terhadap perbedaan. Tidak hanya itu, agama juga membelenggu kebebasan berpikir dan sikap kritis. Di banyak tempat, agama justru menjadi sumber masalah yang menyebabkan keterbelakangan pikiran dan kemiskinan hidup. Untuk menanggapi hal ini secara tepat, agama harus diangkat ke tingkat spiritualitas. Ia harus menjadi terbuka pada perbedaan dan perubahan. Untuk itu, agama justru harus kembali ke akarnya sendiri, yakni pengalaman kesatuan dengan Tuhan, dan dengan segala yang ada. Di tingkat ini, segala pandangan agamais yang sempit, tertutup, terbelakang, dan penuh kekerasan akan lenyap secara alami