Tweet |
|
A. Halim Mubin Rp196.000 | Arisman Rp133.000 |
Buku ini merupakan pegangan praktis bagi para dokter non-spesialis dan para pekerja kesehatan di negara yang berprevalensi TB tinggi. Mereka berhadapan dengan penyakit ini dalam pekerjaan sehari-hari. Namun, buku ini juga bermanfaat di negara yang mempunyai prevalansi TB rendah, karena para dokter kurang lagi akrab dengan penyakit ini. Akan tetapi, buku ini terutama sekali akan bermanfaat bagi mereka yang memiliki fasilitas yang amat terbatas untuk menangani tuberkulosis. Disamping ditulis dalam bahasa yang mudah dicerna dan disertai kosakata serta indeks, buku ini juga menyajikan gambar-gambar linear, diagram, dan tabel guna membantu upaya penegakan diagnosis dan pengobatan.
Lebih dari 75.000 eksemplar edisi pertama, dalam 16 bahasa, telah tersebar di 125 negara. Meskipun demikian, sejak edisi pertama diluncurkan pada tahun 1992, pandemi HIV dan AIDS terus melaju dan kini akan meledak di Asia Tenggara. Karena pengidap HIV positif lebih mudah mendapatkan TB klinis bila terinfeksi kuman TB, dan karena ada bahaya penyebaran kuman yang resisten terhadap obat, WHO secara resmi menyatakan bahwa tuberkulosis adalah suatu "Global Emergency".
Untung sekali, kemoterapi modern sangat efektif untuk menyembuhkan tuberkulosis, sekalipun pada pasien yang sudah terinfeksi HIV, dan resistensi obat dapat dicegah apabila diberikan pengobatan yang tepat. Karena perkembangan inilah, bab mengenai HIV/AIDS ditulis-ulang secara menyeluruh dan diperluas. Bab mengenai pengobatan pun ditulis-ulang dan disesuaikan dengan rekomendasi WHO dan IUATLD. Uraian program WHO mengenai DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) dimasukkan ke dalam buku ini dan seluruh teksnya telah banyak diperbaharui.
Sandra Atwood | I. Harjadi Widjaja | Neel Burton | Larry P. Tilley | John R. Cameron |