Sinopsis
Father Brown memiliki kepedulian yang besar untuk detail dari kehidupan dan kemanusiaan. Dia sangat peduli tentang jiwa manusia. Itulah hal yang paling menarik tentang dia sebagai detektif.
(Mark Williams, Aktor Inggris)
Tepat dalam masa keemasan kisah detektif, G.K. Chesterton menuliskan kisah detektif dengan tokoh utama yang jauh dari bayang-bayang detektif fiksi paling terkenal saat itu, (Sherlock Holmes). Sosok kecil dengan topi lebar, jubah hitam, dan menenteng payung ke mana pun dia pergi. Dialah Pastor Brown yang fenomenal. Suatu waktu, Pastor Brown ingin mengungkapkan profesi salah seorang calon menantu dari jemaatnya, dia meminta bantuan Dr. Orion Hood, seorang kriminolog dan mantan detektif. Dengan metode deduktif—seperti Sherlock Holmes—Dr. Orion Hood mengungkapkan suatu fakta mencengangkan. Namun, lebih mencengangkan ketika Pastor Brown mampu membalikkan metode deduktif ini dengan metodenya yang intuitif, bijaksana, dan manusiawi untuk mengungkapkan fakta sesungguhnya.
Lain waktu, Pastor Brown harus duduk sebagai saksi dari pembunuhan di Teater Apollo. Aktris terkenal—Miss Aurora Rome—ditemukan terbunuh dengan luka tikaman. Asistennya, Parkinson, juga ditemukan tewas di kursi duduknya. Lawan main Miss Aurora, Isidore Bruno, menjadi tersangka. Dua saksi lain, Sir Wilson Seymour dan Kapten Cutler, terlibat kisah cinta dengan Miss Aurora. Mampukah Sang Pastor-Detektif mengungkapkan fakta dengan kebijaksanaannya?
Dalam buku ini, hadir 12 kasus yang berhasil dipecahkan Pastor Brown. Kisah-kisah segar memukau ini telah menarik hati Elery Queen dan Agatha Christie, para penulis fiksi detektif fenomenal. Tak heran, kisah Father Brown berulang kali difilmkan dan dijadikan serial televisi Eropa dan Amerika.