Buku Teologi Kerukunan ini hadir untuk meluruskan kesalahpahaman sebagai masyarakat tentang kawan dan lawan dalam kehidupan beragama. Ketidakharmonisan antar umat beragama terjadi antara lain karena konstruksi musuh yang tidak jelas wujud dan misinya. Perbedaan memang tetap ada, namun ajaran setiap agama tentang titik temu, kebersamaan, dan kemanusiaan yang hakiki sebenarnya telah cukup untuk "mendamaikan" semua perbedaan tersebut.
BAGIAN I: PENDAHULUAN 1 a. Potensi Kultural dalam Menciptakan Kerukunan3
BAGIAN II: AKAR TEOLOGI KERUKUNAN 13 a. Teologi Kerukunan15 b. Pesan Kerukunan dalam Piagam Madinah dan UUD 194535 c. Kitab Suci dan Perkembangan Sikap Umat Terhadap Kerukunan53 d. Mencari Titik Temu di Ranah Esoterik71
BAGIAN III: MEMBUMIKAN TEOLOGI KERUKUNAN MENCEGAH KONFLIK 77 a. Perubahan Sosial dan Konflik: Menyoroti Posisi Agama di Belakangnya79 b. Stereotip dan Harmonitas98 c. Membangun Kebersamaan Atas Dasar Kemanusiaan104
BAGIAN IV: MENUMBUHKAN CARA BERAGAMA YANG RAMAH DAN MODERAT 111 a. Agama dan Negara: Problem Kerukunan yang Dinamis113 b. Mewaspadai Komunisme dan Ateisme sebagai Upaya Menjaga Kerukunan126 c. Agama, Terorisme, dan Kerukunan135 d. Menegakkan Multikulturalisme untuk Kebersamaan dan Kemajuan151 e. Membangun Cara Beragama Moderat:Kecenderungan Dialog Antar-iman di Kalangan Islam159
BAGIAN V: PENUTUP 167 LAMPIRAN 177 1.. Piagam Madinah dan Terjemahnya179 2.. Piagam Madinah dan Susunan Babnya192 3.. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan No. 8 Tahun 2006200 GLOSARI 223