Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Sejarah, Budaya & Filsafat    Sejarah

Surabaya 1945: Sakral Tanahku

Berat 0.50
Tahun 2016
ISBN 9789794616383
Penerbit Yayasan Obor Indonesia
Sinopsis          Buku Sejenis
 
Harga: Rp140.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950: Kesaksian Perang Pada Sisi Sejarah yang Salah
Gert Oostindie
Rp120.000

Sinopsis

Surabaya 1945: Sakral Tanahku mengungkap sejarah lengkap tegak berdirinya RI di tahun 1945 melalui kesaksian para pelaku sejarah, detil-detil perjuangan, pengorbanan para pejuang dan taktik mereka dalam mempertahankan kemerdekaan. Nyawa merenggang dan kekerasan mewarnai masa awal RI antara Agustus dan Desember 1945. Dengan berani, pejuang di Surabaya mencapai tiga capaian: menaklukan pasukan Jepang dan melucuti senjatanya, melawan dan mengagalkan kekuatan Belanda yang hendak mengambil kembali bekas jajahannya, dan menantang tentara gabungan Inggris-India dengan misi mereka memulangkan pasukan Jepang yang telah kalah perang dan membantu Belanda berkuasa kembali di Hindia Timur (Indonesia).

Yang tak banyak di ketahui adalah bahwa setelah proklamasi kemerdekaan, pasukan Inggris dan Jepang dengan cepat mampu menguasai Jakarta san secara brutal menumpas tuntutan merdeka di Bandung, Bogor, Cirebon, dan Semarang. Pada bulan Oktober 1945 pasukan Inggris mendarat di Surabaya dengan tujuan untuk menaklukannya, namun mereka gagal.

Hanya di Surabaya, pejuang RI mampu memberikan oerlawanan yang berarti bagi pasukan Jepang dan Inggris-India. Para arek Suroboyo, di bawah arahan jitu para tokoh nasionalisme lokal, melucuti senjata Jepang, menggagalkan usaha Belanda menundukan Surabaya dan akhirnya menggepur pasukan Inggris-India di bulan Oktober 1945. Wilayah RI pertama yang secara riil merdeka adalah kota Surabaya, dan karena itu penduduknya adalah WNI pertama yang mengecap Kemerdekaan.

(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)