Kedudukan hadis sebagai salah satu sumber terpenting telah lama menjadi objek kajian para ulama dari masa ke masa hingga kemudian mengkritstal dalam disiplin keilmuan tersendiri. Berbagai hal penting dalam disiplin tersebut dipaparkan secara komprehensif dan sistematis dalam buku ini. Umpama saja tentang pengertian hadis atau berbagai istilah yang berkaitan dengannya, lalu sejarah perjalanan hadis dari masa Rasulullah saw. sampai pada masa khalifah setelahnya yang kemudian bermuara dengan munculnya ulum al-hadits sebagai sebuah metode mandiri dalam menguji autentisitas dan validitas sebuah hadis. Pada bagian berikutnya, konsentrasi bahasan mulai menyentuh inti dari ulum al-hadits: tingkatan hadis dalam kaitannya dengan kualitas dan kuantitas periwayatnya.
Kelengkapan bahasan mencakup pula kajian hadis para orientalis terkait dalam perspektif mereka terhadap autentisitas dan validitas hadis sebagai salah satu sumber hukum Islam.
BAB 1 EKSISTENSI SUNNAH DAN HADIS NABI — 1
A. Pengertian Sunnah dan Hadis — 1
B. Bentuk-bentuk Hadis Nabi — 8
1. Hadis yang Berupa Ucapan (Qawlî) — 8
2. Hadis yang Berupa Perbuatan (Fi’lî) — 12
3. Hadis yang Berupa Persetujuan (Taqrîrî) — 15
4. Hadis yang Berupa Hal Ihwal (Ahwâlî) — 17
5. Hadis yang Berupa Cita-cita (Hammî) — 19
C. Argumentasi Kehujjahan Hadis — 20
1. Argumentasi Rasional/Teologis — 20
2. Argumentasi Al-Qur’an — 21
3. Argumentasi Sunnah — 22
4. Argumentasi Ijma’ — 23
D. Posisi Hadis dengan Al-Qur’an — 24
1. Bayân al-Taqrîr — 24
2. Bayan Tafshîl — 26
3. Bayân Taqyîd — 27
4. Bayân Takhshîsh — 28
5. Bayân Tasyrî’ — 29
6. Bayân Nasakh — 29
BAB 2 SEJARAH HADIS NABI — 31
A. Hadis pada Masa Nabi — 31
B. Hadis pada Masa Sahabat Besar (al-Khulafâ’ al-Râsyidûn) — 38
C. Hadis pada Masa Sahabat Kecil dan Tâbi’in — 43
D. Hadis pada Masa Kodifikasi — 46
E. Hadis pada Masa Awal Sampai Akhir Abad III H — 48
F. Hadis pada Abad IV Sampai Pertengahan Abad VII (Jatuhnya Baghdad Tahun 656 H) — 49
G. Hadis pada Masa Pertengahan Abad VII Sampai Sekarang — 51
BAB 3 ILMU HADIS — 53
A. Definisi Ilmu Hadis — 53
1. Pengertian Etimologis dan Terminologis — 53
2. Objek dan Kegunaan Ilmu Hadis — 55
B. Pembagian dan Cabang Ilmu Hadis — 58
1. Pembagian Kajian Ilmu Hadis — 58
2. Cabang-cabang Ilmu Hadis — 65
C. Sejarah dan Periodisasi Ilmu Hadis — 79
1. Masa Pertumbuhan Ilmu Hadis — 81
2. Masa Pembinaan dan Perkembangan Ilmu Hadis — 84
D. Kitab-kitab Ilmu Hadis — 86
1. Cikal Bakal Kitab-kitab Ilmu Hadis (Abad II dan III Hijriah) — 86
2. Kitab-kitab Ilmu Hadis Abad IV – VI Hijriah — 88
3. Kitab-kitab Ilmu Hadis Abad VII – Sekarang — 90
BAB 4 KODIFIKASI HADIS NABI — 93
A. Definisi Kodifikasi Hadis — 93
B. Sejarah Kodifikasi Hadis — 94
1. Kodifikasi Hadis Abad II Hijriah — 95
2. Kodifikasi Hadis Abad III Hijriah — 96
3. Kodifikasi Hadis Abad IV-VII Hijriah — 98
4. Kodifikasi Hadis Abad Ketujuh Hijriah Sampai Sekarang — 101
C. Faktor-faktor Pendorong Kodifikasi Hadis — 103
D. Penentu Kebijakan Kodifikasi dan Ulama yang Terlibat di dalamnya — 106
1. ‘Umar ibn Abd al-‘Aziz dan Kebijakannya — 106
2. Abu Bakar ibn Muhammad ibn Hazm dan Kiprahnya — 108
3. Muhammad ibn Syihab al-Zuhri dan Aktivitas Kodifikasinya — 109
BAB 5 TIPOLOGI PENULISAN KITAB-KITAB HADIS — 111
A. Tipe Juz’ — 112
B. Tipe Athrâf — 113
C. Tipe Muwaththa’ — 115
D. Tipe Mushannaf — 116
E. Tipe Sunan — 117
F. Tipe Musnad — 119
G. Tipe Jâmi’ — 120
H. Tipe Mu’jam — 122
I. Tipe Mustakhraj — 123
J. Tipe Mustadrak — 126
K. Tipe Majâmi’ — 125
L. Tipe Zawâid — 127
BAB 6 HADIS MUTAWÂTIR DAN AHÂD — 129
A. Hadis Mutawâtir — 130
1. Pengertian Hadis Mutawâtir — 130
2. Syarat-syarat Hadis Mutawâtir — 133
3. Pembagian Hadis Mutawâtir — 136
4. Kehujjahan Hadis Mutawâtir — 139
B. Hadis Ahâd — 140
1. Pengertian Hadis Ahâd — 140
2. Pembagian Hadis Ahâd — 141
3. Kehujjahan Hadis Ahâd — 153
BAB 7 HADIS SAHIH DAN HASAN — 155
A. Pengertian Hadis Sahih dan Hasan — 155
B. Kriteria Hadis Sahih dan Hasan — 158
1. Sanad Bersambung (Ittishâl al-Sanad) — 158
2. Periwayat Bersifat ‘Adil — 160
3. Periwayat Hadis Bersifat Dhâbith — 162
4. Terhindar dari Syâdz (Kejanggalan) — 165
5. Terhindar dari ‘Illat — 167
C. Macam-macam Hadis Sahih dan Hadis Hasan — 170
D. Kehujjahan Hadis Sahih dan Hadis Hasan — 172
BAB 8 HADIS DHA’ÎF — 175
A. Pengertian Hadis Dha’îf — 175
B. Kriteria-kriteria Hadis Dha’îf — 176
C. Macam-macam Hadis Dha’îf — 177
1. Hadis Dha’if karena Sanadnya Terputus — 177
2. Hadis Dha’îf karena Periwayatnya tidak ‘Adil — 200
3. Hadis Dha’îf karena Periwayatnya Tidak Dhâbith — 207
4. Hadis Dha’if karena Mengandung Syâdz — 235
5. Hadis Dha’if karena Mengandung ‘Illat (Cacat) — 239
C. Kehujjahan Hadis Dha’îf — 241
BAB 9 HADIS MAWDHÛ’ — 243
A. Pengertian Hadis Mawdhû’ — 243
B. Awal Mula Terjadinya Pemalsuan Hadis — 245
C. Faktor-faktor Penyebab Pemalsuan Hadis — 257
1. Pertikaian Politik — 253
2. Siasat Musuh-Musuh Islam — 254
3. Primordialisme dan Chauvinisme — 255
4. Fanatisme Mazhab Fiqh dan Kalam — 257
5. Kultus Individu — 258
6. Pembuatan Cerita — 258
7. Pendekatan pada Penguasa — 259
8. Keinginan Berbuat Baik Tanpa Dasar Pengetahuan Agama — 260
D. Kriteria-kriteria Hadis Mawdhû’ — 261
BAB 10 PENELITIAN (KRITIK) HADIS — 271
A. Pengertian Penelitian (Kritik) Hadis — 271
B. Tujuan dan Objek Penelitian (Kritik) Hadis — 272
C. Latar Belakang Pentingnya Penelitian (Kritik) Hadis — 276
D. Sejarah Penelitian dan Kritik Hadis — 282
1. Kritik Hadis Masa Nabi dan Al-Khulafâ’ al-Râsyidûn — 282
2. Penelitian (Kritik) Hadis Masa Umayah, ‘Abbasiyah, dan Seterusnya — 287
E. Kode Etik Penelitian dan Kritik Hadis — 291
F. Literatur-literatur tentang Penelitian (Kritik) Hadis — 293
BAB 11 KAJIAN HADIS DI KALANGAN ORIENTALIS — 299
A. Sejarah Kajian Hadis di Kalangan Orientalis — 300
B. Sikap Para Orientalis Terhadap Islam Umumnya dan Khususnya Kajian Hadis — 302
C. Pandangan Orientalis tentang Pengertian Sunnah — 304
D. Pandangan Orientalis tentang Sanad dan Matan Hadis — 307
E. Pandangan Orientalis tentang Hadis Palsu — 311
F. Pandangan Orientalis tentang Hadis sebagai Sumber Hukum — 312
G. Kritik dan Koreksi Terhadap Pandangan Orientalis