Sinopsis
Baiklah, Kawan, kuceritakan padamu soal pertempuranku melawan pohon delima di pekarangan rumahku dan bagaimana akhirnya pohon itu membuatku kena sel,lalu wajib lapor setiap Hari Senin, di Polsek Belantik.
Benci nian aku pada delima itu, lihatlah pohon kampungan itu, ia macam kena kutuk. Pokoknya berbongkol-bongkol, dahan-dahannya murung, ranting-rantingnya canggung, kulit kayunya keriput, daun-daunnya kusut. Malam Jum’at burung kekelong berkaok-kaokdi puncaknya, memanggil-manggil malaikat maut. Tak berani aku dekat-dekat delima itu, karena aku tahu pohon itu didiami hantu.
Dalam novel ini Andrea akan membuat kita terbahak-bahak mengikuti kisah orang-orang Melayu di pedalaman Belitong yang lugu, tersedu-sedu oleh kisah cinta yang masygul, atau geleng-geleng kepala oleh intrik-intrik mereka yang luar biasa. Kita akan menemukan manusia-manusia yang tak sempurna, tapi sekaligus menemukan kebijaksanaan dalam diri mereka.
Ulasan
Sangat baik dan menarik
| Apakah ulasan ini membantu? | Ya Tidak |
|
Bang Andrea Hirata selalu sukses mengemas cerita yang mampu mengaduk emosi saya. 5 bintang untuk buku ini
| Apakah ulasan ini membantu? | Ya Tidak |
|
Andrea Hirata kembali sukses membuat pembacanya merasa campur-aduk di tiap lembar novel. Dari yang bahagia, tahu-tahu menjadi sedih, cemas, curiga, hingga akhirnya haru, dan kembali bergembira. Romantisme sederhana khas Ikal dan Ling-Ling pun hadir kembali di Sirkus Pohon, tak tanggung-tanggung: 2 kisah! Novel ini menarik, tapi belum semenyentuh Laskar Pelangi. 4 bintang untuk Sirkus Pohon!
| Apakah ulasan ini membantu? | Ya Tidak |
|