Sinopsis
Historiografi yang berkembang di era keterbukaan seperti yang terjadi saat ini telah membuka lebar peluang versi-versi yang berbeda tentang suatu peristiwa sejarah. Hal ini berpotensi menimbulkan beberapa kemungkinan dalam masyarakat. Pertama, kecenderungan perubahan pola pikir dari masyarakat itu menjadi lebih dewasa. Akan tetapi, ada pula kecenderungan yang bertolak belakang dengan kemungkinan pertama: adanya kebingungan di kalangan masyarakat. Kecenderungan ini muncul karena selama ini masyarakat hanya diperkenalkan dengan satu realitas tunggal dan belum terbiasa dengan pemikiran-pemikiran alternatif. Permasalahan ini sungguh menjadi satu hal yang dilematis, sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengubahnya.
Salah satu upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang beragam kontroversi dalam sejarah dapat dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran sejarah kontroversial. Akan tetapi, upaya untuk mengajarkan sejarah kontroversial masih merupakan hal yang relatif baru, terutama pada materi-materi kontroversial yang muncul setelah reformasi.
Oleh karena itu, buku ‘Sejarah Kontroversial di Indonesia: Perspektif Pendidikan’ ini hadir sebagai sebuah kajian ilmiah tentang bagaimana relevansi dan seluk beluk sejarah kontroversial ditinjau dari konteks pendidikan. Buku ini mencoba untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran sejarah kontroversial secara lebih mendalam, sehingga mampu memberikan gambaran bagi ilmuwan dan praktisi pendidikan sejarah untuk menumbuhkan kesadaran kritis peserta didik.
Buku ‘Sejarah Kontroversial di Indonesia: Perspektif Pendidikan’ menguraikan secara filosofis tentang anatomi sejarah kontroversial di Indonesia serta urgensi dan tujuan pembelajaran sejarah kontroversial. Kemudian diuraikan pula tentang berbagai kepentingan dalam pendidikan sejarah yang menjadi hambatan pembelajaran sejarah kontroversial. Buku ini juga menguraikan tentang bagaimana potensi pembelajaran sejarah kontroversial sebagai media rekonsiliasi konflik serta strategi penerapannya dalam praksis pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan pendekatan pedagogik kritis.