Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Buku Islam    Bimbingan Islami

Purification of the Heart: Tanda, Gejala, dan Obat Penyakit Hati

Berat 0.54
Tahun 2017
Halaman 320
ISBN 9789794339756
Penerbit Mizan
Sinopsis          Buku Sejenis
 
Harga: Rp89.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Sinopsis

“Wahai jiwa yang tenteram, kembalilah kepada Tuhanmu
dalam keadaan ridha dan diridhai.
Masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku.
Dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
 —QS Al-Fajr (89): 27-30


Adakah yang lebih berharga untuk dicari, selain ketenteraman jiwa? Segala jerih payah yang kita kerahkan dalam hidup—entah untuk mengejar harta, kuasa, nama, atau cinta—akan menjadi sia-sia belaka jika hati kita sakit dan menderita.

Inilah risalah ringkas namun padat tentang “alkimia hati”: panduan untuk mentransformasi qalbu demi meraih ketenteraman dan kemurnian. Ditulis dalam bentuk syair oleh ulama dan wali besar, Syaikh Muhammad Mawlûd Al-Ya‘qûbî Al-Musawî Al-Murâtanî, Kitab Mathharat Al-Qulûb (Pemurnian Hati) ini menawarkan cara-cara untuk memurnikan, menenteramkan, dan menyembuhkan hati dari berbagai penyakit, baik yang bersifat syubuhât (kebingungan) maupun syahawât (dorongan-dorongan rendah). Ulama agung ini membahas 25 jenis penyakit hati, menelaah sebabnya, tanda-tanda dan gejalanya, serta pengobatannya, baik yang bersifat teoretis (dengan memahami penyakit itu sendiri) maupun praktis (dengan fokus pada tindakan-tindakan yang harus diambil). Syair ini lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diberi penjelasan nan apik oleh Syaikh Hamza Yusuf, salah satu ulama kontemporer terkemuka asal Amerika Serikat yang mendalami ilmu-ilmu dan tradisi Islam klasik. Edisi Indonesia ini sedapat mungkin menyajikan baik keindahan syairnya maupun kedalaman maknanya.    


Teks cover depan bagian dalam

Ketahuilah bahwasanya pada tubuh manusia ada segumpal daging.
Jika daging itu sehat, akan sehatlah seluruh tubuhnya.
Namun, apabila ia rusak, akan rusak pula seluruh tubuhnya.
Bukankah segumpal daging itu adalah qalbu (hati)?
—Nabi Muhammad Saw.


Hati manusia dirancang untuk selalu merindukan ketenangan, dan ini dicapai dengan mengingat Sang Perancang-Hati itu sendiri: Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram (QS Al-Ra‘d [13]: 28). Seperti sel-sel tubuh membutuhkan oksigen dengan bernapas, hati pun perlu bernapas. Dan napas hati adalah menyadari dan mengingat Sang Sumber dan Tujuan hidup kita: Allah. Tanpa mengingat-Nya, hati kita akan gelisah, kacau, sakit, lalu mati. Karena itulah, wahyu dan kitab suci diturunkan: untuk mengingatkan kita bahwa hati, seperti halnya tubuh, juga perlu dirawat. Program untuk menyembuhkan hati yang gelisah-sakit dan menghidupkan hati yang mati itu bernama Islam: berserah diri sepenuh jiwa-raga kepada Sang Pencipta.

Kekacauan masyarakat juga bersumber pada kekacauan karakter di dalam hati. Ketamakan, keinginan menyerobot sumber daya alam, cinta membabi buta terhadap harta dan takhta, dan sebagainya adalah perwujudan dari penyakit hati. Setiap penjahat, orang kikir, penganiaya, pencela, koruptor, dan pembenci melakukan hal-hal itu karena penyakit hati. Maka, jika kita ingin mengubah dunia kita, jangan memulai dengan memperbaiki yang di luar. Alih-alih, kita harus mengubah keadaan batin kita. Segala yang terjadi di luar diri kita datang dari dunia tak kasatmata di dalam diri: dari hati.
    
Ajaran Islam memberikan metode untuk meraih kemurnian dan ketenteraman hati, yang telah menjadi pokok kajian para ulama selama berabad-abad. Kini, rangkumannya terhidang dalam buku yang sedang Anda pegang saat ini.
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)