Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta

Sejak awal tahun 1980-an Ayatrohaedi, Saleh Danasasmita, dan Yoseph Iskandar melalui media massa mengumumkan tentang penemuan naskah-naskah Pangeran Wangsakerta beserta isinya. Sambutan masyarakat terhadap informasi tersebut dapat dibagi dua, yang satu sama lain kontradiktif. Di satu pihak, mereka menyambut baik dan sangat mengharapkan sumbangan naskah-naskah itu terhadap kelengkapan sejarah Sunda dan sejarah Indonesia pada umumnya. Di pihak lain sambutanmerka bernada negatif dengan menyakran bahwa naskah tersebut palsu dan isinya tak dapat dipercaya sebagai gambaran sejarah. Kontroversi itu menggegerkan berbagai kalangan.

Pendapat yang kontradiktif itu sempat diwadahi melalui dua seminar yang diselengarakan oleh Universitar Tarumanegara di Jakarta dan Universitas Pasundan di Bandun. Tidak puas berdebat dalam dua pertemuan ilmiah tersebut, dilanjutkan dengan berulagkali adu argumentasi secara terbuka melalui media massa yang terbit di Jakarta dan Bandung. Dalam dua jenis forum itu kedua belah pihak yang terdiri atas para ahli filologi, sejarah, dan akreologi serta masyarkat umum mengemukakan pendapat masing-masing tentang naskah-naskah Pangeran Wangsakerta beserta isinya. TUntaskah diskusi tersebut? Kumpulan makalah, artikel dan hasil wawancara yang terkumpul dalam buku ini mencoba menyingkap maslah kontroversial terebut.