Mayarakat Jawa dikenal mudah bersikap nrima ing pandum "menerima keadaan dirinya tanpa bergantung pada pihak lain." Ungkapan itu bukan berarti masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang pasrah-pasrah saja menghadapi hidup dan tidak berusaha untuk mengubah nasibnya. Mereka berjuang dan berusaha keras memperbaiki kehidupannya. Namun, dalam pandangan mereka, hidup hanya tinggal menjalani dan hanya sebentar untuk mampir ngombe "numpang minum" sehingga mereka lebih mudah bersikap legawa "ikhlas" dan "menyerahkan seluruh hidupnya" kepada takdir, setelah berusaha dan berikhtiar se-kuat dan sebisa yang mereka lakukan.
Buku ini mencerminkan nilai-nilai luhur serta kearifan lokal masyarakat Jawa dalam memandang diri dan lingkungan mereka. Ada banyak sekali kearifan lokal yang tersirat di dalamnya.