Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Pertanian & Lingkungan Hidup    Lingkungan Hidup

Peduli Lingkungan: Sajak dan Imbauan Diplomat

Berat 0.39
Tahun 2015
Halaman 112
ISBN 9786027829312
Penerbit Expose
Sinopsis          Buku Sejenis
 
Stok Sedang Kosong
Stok Buku sedang kosong. Apakah Anda ingin diberitahu pada saat stok sudah tersedia?

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Teknologi Pengolahan Pangan
Teti Estiasih
Rp102.000
ADHD (Attention Deficit / Hyperactivity Disorder)
Dwidjo Saputro
Rp60.000
Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Edisi Revisi)
Wirawan
Rp238.000
The Process of Parenting (Edisi 8)
Jane Brooks
Rp195.000
Lainnya+   

Sinopsis

“Banyak yang menyangka, masalah lingkungan itu terlalu kompleks dan banyak aspek teknisnya maupun dimensi sosial-politiknya, sehingga tidak mudah dipahami orang awam. Karena tak dipahami masalah dan akibatnya, maka lingkungan hidup kita biarkan menjadi semakin rusak dan tercemar. Makin banyaknya banjir, kekeringan, tanah longsor, tsunami dan berbagai bencana lingkungan dianggap sebagai kodrat alam, atau kutukan Tuhan. Masalah pencemaran udara dan air sungai, masalah sampah dan limbah berbahaya & beracun, kerusakan hutan dan pesisir pantai, semuanya dipahami sebagai urusan Pemerintah saja. Sementara punahnya satwa liar dan tanaman asli daerah, hancurnya terumbu karang di laut, serta ancaman perubahan iklim seakan-akan hanya para ilmuwan dan ahli lingkungan saja yang perlu menanganinya. Dalam semua  masalah dan fenomena lingkungan tersebut, masyarakat awam hanya seperti penonton atau harus menerimanya sebagai “korban” belaka. Ini tentu persepsi yang salah, anggapan yang keliru, dan pemahaman yang perlu diubah dan dikoreksi. Ada banyak lagi faktor penyebab kerusakan dan degradasi lingkungan hidup, etika dan moralitas manusia yang tidak lagi menghargai karunia alam dan lingkungan yang diciptakan  oleh Tuhan YME.”

—Ismid Hadad
Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Keanekaragaman Hayat Indonesia (KEHATI) dan Ketua Pertimbangan Dewan Penghargaan “Kalpataru” Kementerian Lingkungan Hidup.


“Tuhan memberi akal kepada manusia sebagai makhluk yang paling mulia di atas bumi. Manusia mengembangkan akal itu dengan menemukan berbagai pengetahuan yang mempunyai dampak positif bagi kehidupannya, seperti ilmu kedokteran, pertanian dan teknologi canggih serta ilmu-ilmu sosial dan lain-lain. Namun, karena manusia makin lama makin pintar, maka dengan pengetahuannya itu manusia juga menciptakan peralatan yang bisa menghancurkan dirinya seperti persenjataan otomatis, senjata laser serta senjata nuklir yang bisa menghancurkan kemanusiaan umumnya.

Inilah hal-hal yang selama ini dikenal merusak lingkungan hidup yang dibuat oleh tangan-tangan manusia sendiri.”

—Penulis
(Kembali Ke Atas)
Advertisement:
Cuma komentar bisa hasilkan uang dari internet
Website Company Profile 800 ribuan
(Kembali Ke Atas)