Buku ini menyoroti paradoks modernitas dari perspektif maritim dan energi. Merupakan kenyataan bahwa kebijakan pembangunan yang selama ini berbasiskan di darat bertolak belakang dengan kenyataan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, dimana sekitar 160 juta (60%) penduduk menempati wilayah pesisir. Mengingat kritik dan gagasannya yang multidimensi (sosial, politik, ekonomi), buku ini patut dibaca tidak hanya oleh akademisi teknik kelautan saja, tetapi juga masyarakat pada umumnya termasuk para pengambil kebijakan.