Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
Pada paruh akhir abad ke-19, ketertinggalan umat Islam dalam berbagai bidang semakin disadari. Hal ini mendorong lahirnya ide dan gagasan dari intelektual Muslim di berbagai belahan dunia. Intelektual Muslim Indonesia merespons persoalan ini dengan membenahi lembaga pendidikan Islam, mulai dari jenjang pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi.
PTKIN yang semula fokus terhadap kajian ilmu-ilmu keagamaan secara konvensional, pada paruh akhir abad ke-20 mengubah paradigmanya ke arah pemahaman komprehensif terhadap ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam. Integrasi ilmu pengetahuan adalah slogan dan sekaligus visi baru PTKIN yang juga ditandai dengan berdirinya Universitas Islam Negeri (UIN) dari sebelumnya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Buku ini menyajikan beberapa konsep integrasi ilmu yang dilengkapi dengan metafora yang diusung oleh beberapa UIN. Konsep gerakan keilmuan ini diharapkan dapat menjawab persoalan ketertinggalan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan, terutama di Indonesia. Beberapa konsep yang diusung melalui buku ini juga diharapkan menjadi bahan kajian dan kritik dalam rangka mewujudkan integrasi ilmu yang produktif bagi kemajuan umat Islam ke depan.
BAB 1 DINAMIKA KONSEP ISLAMISASI ILMU DI KALANGAN INTELEKTUAL MUSLIM 1
Gagasan Awal Islamisasi Ilmu 1 Respons Intelektual Muslim Terhadap Sains Modern Barat 11 Kelompok Restorasionis (Restorationist Line) 12 Kelompok Rekonstruksionis (Recontructionist Line) 14 Kelompok Prag matis (Pragmatist Line) 16
BAB 2 DINAMIKA KONSEP ISLAMISASI ILMU DI INDONESIA DAN LAHIRNYA UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI 21
Islamisasi Ilmu di Kalangan Intelektual Muslim Indonesia 21 Lahirnya Universitas Islam Negeri sebagai Pengejawantahan Islamisasi Ilmu di Indonesia 25 Paradigma dan Model Keilmuan Beberapa Universitas Islam Negeri di Indonesia 28 “Integrasi” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 28 “Integrasi-Interkoneksi” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 28 “Integrasi” UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 29 “Integrasi” UIN Sunan Gunung Djati Bandung 30 “Integrasi-Interkoneksi” UIN Alauddin Makassar 31 “Integratif-Multidisipliner” UIN Sunan Ampel Surabaya 32 “Holistik-Integratif” UIN Raden Fatah Palembang 33 “Unity of Sciences” UIN Walisongo Semarang 35
BAB 3 PARADIGMA DAN MODEL KEILMUAN UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN 37
Sejarah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten 37 Paradigma Keilmuan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten 41 Metafora Keilmuan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten 50 Kelebihan dan Kelemahan Paradigma Keilmuan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten 52
BAB 4 PARADIGMA DAN MODEL KEILMUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 55
Sejarah Universitas Islam Negeri Mataram 55 Paradigma Keilmuan Universitas Islam Negeri Mataram 57 Metafora Keilmuan Universitas Islam Negeri Mataram 64 Kelebihan dan Kelemahan Paradigma Keilmuan Universitas Islam Negeri Mataram 73
BAB 5 PARADIGMA DAN MODEL KEILMUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG 79
Sejarah Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang 79 Paradigma Keilmuan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang 80 Metafora Keilmuan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang 88 Kelebihan dan Kelemahan Paradigma Keilmuan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang