Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Buku Islam    Islam Umum

Muhammadiyah Berkemajuan: Pergeseran dari Puritanisme ke Kosmopolitanisme

Berat 0.35
Tahun 2016
Halaman 216
ISBN 9789794339978
Penerbit Mizan
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Harga: Rp49.500
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Nilai-Nilai Filosofi Perkawinan: Menurut Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Kaharuddin Sulkhad
Rp75.000
Becoming Muhammadiyah: Autobiografi Gerakan Kaum Islam Berkemajuan
Agus Purwanto
Rp79.000
Kekuatan-Kekuatan Politik Indonesia
Syarifuddin Jurdi
Rp125.000
Psikologi Agama dan Psikologi Islam: Sebuah Komparasi
Endang Kartikowati
Rp50.000
Lainnya+   

Sinopsis

Meski secara formal Muhammadiyah menyebut dirinya “gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar”, tetapi berbagai identitas lain dipakai untuk menyebut gerakan ini: Islam Modernis, Islam Reformis, Islam Murni, Islam Puritan, Islam Moderat, Islam Progresif, Islam Berkemajuan, atau bahkan Islam Wahabi. Buku ini di antaranya menganalisis berbagai identitas tersebut dan secara lebih khusus menguraikan geneologi dari identitas yang saat ini dipromosikan Muhammadiyah, yaitu Islam Berkemajuan.

Berbeda dari gerakan Islam Modernis yang berpijak pada ajaran Surah al-Ma'un, landasan teologis dari Islam Berkemajuan adalah ajaran K.H. Ahmad Dahlan tentang Surah al-'Ashr. Etos dari Surah al-‘Ashr bukan sekadar berbicara tentang kewajiban menyantuni orang-orang miskin, tetapi juga kewajiban berproses untuk membentuk peradaban utama. Dimensi waktu menjadi suatu yang dominan dalam al-'Ashr dan ini yang dibutuhkan ketika manusia hidup di suatu era di mana waktu menjadi sangat nisbi, terutama karena percepatan teknologi komunikasi dan transportasi.
 
Selain isu identitas, buku ini membahas beberapa isu penting, sensitif, dan bahkan kontroversial sejak Muktamar Aceh 1995 hingga Muktamar Makassar 2015. Di antaranya adalah mars Sang Surya, dakwah kultural, Wahabisasi, fundamentalisme, high politics, dan internasionalisasi Muhammadiyah. Bagaimana Muhammadiyah merespons berbagai isu tersebut di bawah kepemimpinan Amien Rais, Syafii Maarif, dan Din Syamsuddin? Jawabannya dapat ditemukan di sini. Karena itulah, buku ini menjadi penting bagi mereka yang ingin mengetahui secara mendalam tentang perkembangan kontemporer organisasi Islam modern terbesar di Indonesia ini.
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)