Sinopsis
Buku ini ditulis karena munculnya kesadaran bahwa buku tentang Metode Penelitian Kualitatif dan Mixed Method belum banyak diterbitkan di Indonesia. Arus utama (Main Stream) penelitian mahasiswa dan dosen-dosen Fakultas Psikologi masih menggunakan metode kuantitatif dengan paradigma positivisme. Sementara masalah-masalah manusia, sosial dan budaya tidak cocok apabila dibahas dengan pendekatan pola pikir yang digunakan oleh ilmu-ilmu alam atau eksakta dengan positivismenya. Masalah-masalah manusia, sosial dan budaya lebih tepat berorientasi mencari makna di balik fenomena dan bagaimana makna tersebut memengaruhi fenomena tersebut. Dengan demikian, lebih tepat menggunakan paradigma konstruktivisme daripada Paradigma Positivisme.
Para peneliti dan mahasiswa Program Doktor ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan dan budaya saat ini cenderung menggunakan metode mixed method karena disadari bahwa dengan metode yang saling melengkapi tersebut (mixed method) kelemahan pada satu metode ditutup dengan metode yang lain. Di samping itu, dengan mixed method 2 (dua) jenis tujuan dapat tercapai. Tujuan mendapatkan makna di balik fenomena dan bagaimana makna tersebut memengaruhi fenomena atau perilaku manusia dapat tercapai dengan penggunaan metode kualitatif. Sedang apa yang ditemukan dalam metode kualitatif yaitu makna di balik fenomena tersebut dapat diberlakukan bagi informan yang lebih luas. Untuk itu diperlukan pemanfaatan metode kuantitatif yang mempersyaratkan responden yang banyak karena metode kuantitatif menegakkan prinsip generalisasi.