Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
Perkembangan politik Turki menarik dan penting diamati menyusul terjadinya perubahan politik Timur Tengah setelah Arab Spring ketika negara lain seperti Libya dan Syria jatuh dalam situasi konflik yang rumit, sementara Mesir justru kembali ke pemerintahan yang didominasi militer. Kurang lebih 80 tahun yang lalu, tepatnya pada 1924, kekhalifahan Usmaniyah runtuh. Muncul penguasa baru yang dipimpin Mustafa Kemal. Ia mendirikan negara republik di atas puing-puing reruntuhan dinasti tersebut. Sekularisme radikal untuk memisahkan agama dari kehidupan politik menjadi kampanye utamanya. Pada pemilihan umum 1995, Partai Refah yang berhaluan Islam berhasil memperoleh simpati masyarakat Turki. Mereka meraih 21,3 persen suara atau yang terbanyak. Persinggungan empat elemen, yakni demokrasi, sekularisme, modernitas, dan Islam, terus mewarnai perkembangan politik Turki. Buku ini menelaah bagaimana proses persinggungan empat elemen tersebut, yang dalam sejarahnya ternyata sudah berlangsung sebelum Turki menjadi republik. Tampak bahwa kemunculan partai yang membawa aspirasi keislaman tidak serta-merta mengakibatkan perubahan drastis. Penulis menyediakan informasi dan penjelasan memadai terhadap dinamika demokrasi, modernitas, sekularisme, dan Islam di Turki. Terutama dengan melihat aktivitas kelompok Islam dalam merombak dominasi kalangan sekuler.