Seorang penari kelas dunia tiba tiba merasakan kekosongan dalam jiwanya. Kesuksesan, ketenaran, dan kekayaan tak membuat hatinya bahagia. Pelopor tari modern di era 70-80-an yang sukses di Amerika, Swiss, dan Inggris ini terus mencari jawaban atas kegelisahannya itu. Awal pencerahan muncul dari pusat kota New York. Dari tempat itulah sang penari kemudian menelusuri akar kebenarannya hingga ke Istanbul. Tertarik dengan pesona Islam dan kehidupan Rasulullah saw, di kota inilah, di puncak tertinggi kariernya, ia kemudian memeluk Islam.