Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Biografi & Memoar    Biografi

Memoar Siti Aminah: Kisah Hidup dan Perjuangan Seorang Putri Bangsawan Jepang untuk Kemerdekaan Indonesia

Berat 0.50
ISBN 978-979-461-904-9
Penerbit Yayasan Obor Indonesia
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Harga: Rp95.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Sinopsis

Memoar, kenangan hidup, seorang putri bangsawan Jepang yang mengabdikan sebagian hidupnya untuk mencapai kemerdekaan Indonesia sejak pertengahan 1930-an. Tsuyuko Osada, nama kecil yang diberikan orang tuanya, adalah tamatan Nihon Joshi-Daigaku (Japan Women’s University) Tokyo. Ia ditakdirkan bertemu dengan Abdoel Madjid Usman (1907-1955), seorang pemuda aktivis pergerakan dari negeri jajahan bernama Hindia-Belanda, yang datang ke Jepang awal tahun 1933 untuk melanjutkan kuliah di Universitas Meiji di Tokyo, Jepang. Keduanya bertemu, lalu mengikat janji dan memilih hidup bersama, bersedia ikut suaminya ke Indonesia tahun 1936 untuk suatu tekad yang bulat, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejak itu keduanya berjuang sehidup semati melawan dinding tembok penjajahan Belanda, dengan segala risiko yang harus mereka tanggung berdua.

Banyak cerita dan fakta baru, yang belum pernah ditulis dalam buku sejarah manapun selama ini, terungkap dari kisah hidup Siti Aminah Madjid Usman ini. Terutama yang terjadi di Indonesia (Hindia Belanda) pada akhir masa penjajahan Belanda, selama zaman Jepang, dan di awal kemerdekaan Indonesia. Adanya pertukaran (barter) antara Madjid Usman yang dipulangkan dari Jawa ke Sumatra dan Soekarno dari Sumatra ke Jawa, merupakan bagian dari rencana rahasia Jepang untuk menguasai Pulau Sumatra selamanya, bahkan direncanakan sebagai tempat tinggal Tenno (Kaisar) Jepang.

Buku ini juga sangat penting untuk memahami penggalan sejarah hubungan Indonesia – Jepang, bahkan dapat menjadi salah satu rujukan untuk memperkuat dan mempererat hubungan kedua bangsa dan negara dalam kerangka heart to heart relationship atau haato to haato yuko kankei seperti yang pernah dipopulerkan oleh Perdana Menteri Jepang Takeo Fukuda
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)