Media menyebutkan nyaris 30 juta orang mengalami gangguan mental. Ini menggelitik penulis untuk menekuni bidang konseling kesehatan mental. Pengalaman keluarga asal penulis yang diguncang masalah kesehatan mental, ikut memotivasi untuk menuliskan buku ini.
Kita bersyukur ilmu di bidang kesehatan jiwa, psikologi klinis, dan konseling bertumbuh pesat. Pelbagai penelitian dan penemuan obat-obatan makin maju. Tenaga profesionalnya juga bertambah. Luar biasa! Pendidikan yang maju dan perjumpaan dengan media barat membuat banyak orang mulai merasa nyaman untuk terbuka tentang masalah ini. Dulu, gangguan jiwa diidentikkan dengan kerasukan setan, aib dan atau kutuk.
Buku ini membukakan mata kita betapa besarnya kesempatan berkarier di bidang kesehatan mental. Baik konselor, psikolog, psikiater, dan pekerja sosial menjadi lapangan kerja menjanjikan. Di sini dipaparkan pelbagai jenis gangguan jiwa, mulai dari stres, ketergantungan obat hingga skizofrenia, dan sebagainya.
Pembaca akan mempelajari dari buku ini tentang apa itu kerasukan setan, bagaimana membedakannya dari gangguan jiwa hingga penanganannya. Tindakan yang dianjurkan penulis adalah pendekatan holistis dan pentingnya terapi komunitas lingkungan yang sehat. Lewat buku ini kita belajar pentingnya sistem keluarga yang sehat dan berfungsi yang akan menghasilkan anak -anak yang sehat secara mental.
"Buku Membangun Kesehatan Mental Keluarga dan Masa Depan Anak sangat bermanfaat bagi para konselor di Indonesia dalam melakukan konseling, terutama masalah gangguan jiwa." — DR. DWIDJO SAPUTRO Sp.KJ; Psikiater
"Karunia membedakan roh. merupakan salah satu karunia rohani yang kita butuhkan untuk mendiagnosis gangguan jiwa. Buku ini menolong pembaca untuk melaksanakannya." — PROF. DR. MESACH KRISETYA; Guru Besar Emeritus Bidang Konseling-UKSW