Memahami Metode Penelitian Komunikasi

Buku Memahami Metode Penelitian Komunikasi ini mendiskusikan beragam metode yang digunakan dalam penelitian komunikasi dengan pendekatan tunggal (kuantitatif atau kualitatif) dan pendekatan campuran (mixed-method). Buku ini diawali dengan tulisan tentang landasan atau pijakan filosofis dalam penelitian, yaitu paradigma. Tulisan kedua dalam buku ini mendiskusikan tentang pengertian dasar penelitian, yaitu riset dan proses riset. Setelah mendiskusikan landasan filosofis penelitian dan pengertian dasar penelitian, tulisan berikutnya adalah metode yang digunakan dalam penelitian komunikasi dengan pendekatan kuantitatif, yaitu survei, studi eksperimen, dan analisis isi. Survei merupakan metode pengumpulan data dari responden melalui pertanyaan terstruktur dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran representatif tentang populasi atau kelompok tertentu. Berbeda dari survei, studi eksperimen sangat berguna dalam mengeksplorasi efek intervensi dalam bidang komunikasi, sosial, dan psikologi, serta memberikan bukti kuat tentang dampak perubahan variabel independen. Metode berikutnya yang dibahas dalam buku ini adalah analisis isi. Analisis isi adalah sebuah metode yang mengharuskan pengkodean dan analisis konten dalam teks, gambar, atau media lainnya untuk mengidentifikasi pola, tema, atau karakteristik tertentu dalam materi media.

Buku ini juga membahas beragam metode penelitian komunikasi dengan pendekatan kualitatif seperti semiotika, analisis pembingkaian, studi kasus, dan retorika dan pentad dramatisme Kenneth Burke. Semiotika merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memahami objek, dan peristiwa sebagai sekumpulan tanda dan mempelajari bagaimana tanda-tanda tersebut menghasilkan makna. Analisis pembingkaian adalah sebuah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif yang digunakan media (jurnalis) ketika menyeleksi isu dan menyampaikan. Sedangkan studi kasus merupakan penelitian empiris yang menitikberatkan pada penyelidikan fenomena sosial kontemporer dalam berbagai lini masyarakat sosial. Metode dengan pendekatan kualitatif yang dibahas dalam buku ini adalah retotika. Retorika dapat didefinisikan sebagai pesan-pesan yang didasarkan pada simbol-simbol verbal dan nonverbal yang lebih atau kurang dimaksudkan untuk memengaruhi sikap-sikap, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan tindakan-tindakan sosial.

Dalam pendekatan campuran (mixed-method), ada beberapa metode yang didiskusikan dalam buku ini. Metode tersebut meliputi analisis resepsi, analisis jaringan komunikasi, dan analisis wacana kritis. Analisis resepsi merupakan suatu pendekatan penelitian yang menggabungkan dua lokus penelitian yaitu teks dan pemaknaan khalayak. Sementara itu, analisis jaringan merupakan suatu prosedur penelitian yang menggunakan logika berpikir teori sistem dimana penelitian jaringan menganalisis kegiatan proses komunikasi sebagai suatu sistem yang saling terhubung satu sama lain. Secara mendasar, analisis jaringan bisa diterapkan dalam dua konteks, yaitu konteks sosial/komunitas dan konteks organisasi. Analisis jaringan yang digunakan pada konteks sosial fokus pada memahami aliran informasi terkait isu spesifik yang terdapat di dalam suatu komunitas tertentu. Sedangkan analisis jaringan komunikasi pada level organisasi biasanya digunakan untuk melihat budaya komunikasi yang berlangsung pada suatu organisasi terutama alur komunikasi informal. Berbeda dari analisis jaringan, analisis wacana kritis melihat “bahasa sebagai praktik sosial” dan mempertimbangkan “penggunaan konteks bahasa” sebagai hal yang penting. Jika kita melihat bahasa sebagai wacana dan praktik sosial, maka kita tidak hanya menganalisis teks atau menganalisis proses produksi dan interpretasi, tetapi juga menganalisis hubungan antara teks, proses produksi, dan kondisi sosialnya.

Buku Memahami Metode Penelitian Komunikasi ini ditutup dengan tulisan mengenai landasan etis dalam penelitian sosial (komunikasi). Penelitian sosial berlangsung dalam suatu konteks sosial. Karenanya, peneliti perlu memberi perhatian pada pertimbangan etis dan politis disamping pertimbangan ilmiah dalam merancang dan melaksanakan penelitiannya. Namun, seringkali, jawaban yang jelas untuk isu etis dan politis sulit untuk diperoleh. Bagian dari keberhasilan hidup dalam masyarakat adalah mengetahui apa yang masyarakat anggap sebagai sesuatu yang etis dan tidak etis. Hal yang sama berlaku untuk komunitas penelitian sosial. Oleh karena itu, siapa pun yang terlibat dalam penelitian sosial perlu menyadari kesepakatan umum yang dipertukarkan oleh para peneliti tentang apa yang pantas dan tidak pantas dalam pelaksanaan penelitian ilmiah (scientific inquiry).