Tweet |
|
Harga: Rp55.000
|
Lima Tahun Terakhir ini konflik di Papua tak kunjung memperlihatkan akan reda. Kekerasan demi kekerasan dan pelanggaran hak terjadi. Aksi demonstrasi damai menyuarakan aspirasi politik berujung pada penangkapan, penyiksaan, penahanaan, dan bahkan pada tindakan penghilangan nyawa.
Sudah terlalu banyak korban berjatuhan. Sudah terlalu banyak luka yangh tertoreh dlam sanubari bangsa Papua. Sudah terlalu lama hidup dalam derita selama integrasi ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kondisi ini terus berlangsung saat militer Indonesi, baik polisi maupun tentara, menjadi elelmen utama dalam menghadapi gelombang aspirasi politik yang terus bergerak. Pemerintah Indonesia terlihat diam, seakan menutup mata dan telinga, membiarkan tragedi kemanusiaan terus terjadi di Papua.
Buku ini mengungkapkan berbagai gejolak dan situasi hak asasi manusia di Papua dari berbagai sektor: politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Buku ini juga mengungkapkan situasi hak asasi manusia yang terjadi di wilayah-wilayah zona konflik di Papua, seperti Timika, Puncak Jaya, Jayapura, degeuwo, dan Paniai. Selain kekerasan senjata, eksploitasi sumber daya alam telah melahirkan konflik yang berujung pada pelanggaran hak asasi manusia.
Slamet Santoso | Adon Nasrullah Jamaludin | Robert J. Kodoatie | Burhan Bungin | Muhammad |