Tweet |
|
Harga: Rp75.000
|
Azyumardi Azra Rp105.000 |
Apakah artinya bersikap radikal secara politik saat ini? Mengingat hantu yang membayangi dan mengusik tidur nyenyaknya kaum borjuis Eropa, dan yang selama 70 tahun menjelma nyata, telah kembali ke alam kubur. Harapan kaum radikal akan suatu masyarakat, seperti yang dikatakan oleh Marx, yang umat manusianya dapat "benar-benar bebas" tampaknya telah berubah menjadi khayalan kosong.
Gagasan tentang radikalisme politik telah lama dikaitkan utamanya dengan pemikiran sosialis. Menjadi seorang "radikal"berarti meliliki pandangan tertentu tentang kemungkinan-kemungkinan yang lekat dengan sejarah, radikalisme berarti melepaskan diri dari cengkraman masa lalu. Sebagian kaum radikal merupakan kaum revolusioner: Menurut mereka, revolusi, dan mungkin hanya revolusi, dapat menghasilkan perbedaan tajam yang mereka perjuangkan dengan prestasi/capaian masa lalu. Namun gagasan tentang revolusi tidak pernah menjadi ciri utama radikalisme politik: ciri ini terkandung dalam progresivismenya. Sejarah hadir untuk dikuasai, untuk dibentuk sesuai dengan tujuan-tujuan manusia, sedemikian rupa sehingga keuntungan-keuntunga yang pada masa-masa sebelumnya tampaknya dianugrahkan oleh tuhan, dan merupakan hak prerogratif bagi segelintir elite, dapat dikembangkan dan diorganisasikan demi kemanfaatan bersama.
Hans Kung | Romi Libriyanto | Kacung Marijan | Syamsudin Haris | Hani Adhani |
Riwayat Penelusuran Anda (5 Produk Terakhir yang Baru Anda Lihat) | Bersihkan Riwayat | |||||
Jangan Tampilkan Lagi |