Dalam buku ini penulis mengerahkan seluruh kemampuan emosionalnya, membawa kita terhanyut dalam alur ceritanya. Dari ceritanya, kita dapat melihat bukit-bukit batu, pelangi purnama di tanah yang tandus atau mehdengar kidung-kidung Arab dan gemuruh angin padang pasir yang menciptakan irama tersendiri pada dedaunan pohon kurma. Gaya bahasanya yang polos memberikan kita satu kesempatan untuk lebih mengenal corak budaya masyarakat gurun Sahara. Ini sedikit banyaknya dapat memper-kaya perbendaharaan kita baik dari segi kebahasaan maupun secara etika yang pada gilirannya dapat membantu kita memahami nilai kesusastraan bangsa kita setelah melakukan perbandingan dengan nilai-nilai dart bangsa lain. Fuad Thulbah adalah pelopor pergerakan sastra di provinsi Ismailiyah dengan semboyan "Sastra dari masyarakat untuk masyarakat".