Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Sejarah, Budaya & Filsafat    Budaya

Krisis Budaya?: Oasis Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI

Berat 0.35
Tahun 2016
Halaman 352
ISBN 9789794619773
Penerbit Yayasan Obor Indonesia
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Harga: Rp95.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Ilmu Pengetahuan Budaya dan Tanggung Jawabnya: Analekta Pemikiran Guru Besar FIB UI (Hard Cover)
Riris K. Toha-Sarumpaet
Rp140.000
Hakikat Ilmu Pengetahuan Budaya
Rahayu Surtiati Hidayat
Rp155.000
Teori dan Praktik Pemahaman Individu: Teknik Testing
Susilo Rahardjo
Rp90.000
Dasar-Dasar Ilmu Budaya (Deskripsi Kepribadian Bangsa Indonesia)
Isma Tantawi
Rp60.000
Lainnya+   

Sinopsis

Pertanyaannya, dalam berbicara tentang kehidupan (bersama), haruskah kita sekata? Benarkah Bahasa mempersatukan kita? Adakah budaya yang ragam mempersatukan kita atau –bisa-- sebaliknya? Buku ini, seperti berbagai buku lain yang  merenungi gerak hidup manusia Indonesia, dengan sederhana dan salah tingkah mencoba memahami gaduh seru lucu haru yang ada dan mengatakan apa yang menyengkilit dan membuatnya amnesia.


Jelas, Indonesia kaya raya. Namun,  kita tak acuh bahkan tidak hendak mengenal apalagi mengakuinya.  Masalah bahasa. Ketakmengertian budaya dan jati diri. Persoalan kesadaran bangsa. Kekayaan budaya, termasuk kearifan lokal yang menjadi slogan belaka. Wawasan kebangsaan? Dirasakan adanya bahaya partikularisme dan relativisme budaya. Kita bahkan tak hirau dengan kemungkinan proxy war.


Apakah yang perkara? Siapakah kita sesungguhnya? Krisis identitas? Berulang kembali kita membicarakan tonggak budaya seperti bendera, NKRI, Sumpah Pemuda, Bineka Tunggal Ika, Pancasila, Bahasa Indonesia, yang kesemuanya ternyata kita lupakan karena terkecoh oleh sengat gemerlap gairah mengejar masa depan.


Saya berharap kelima belas bab dalam buku ini dapat menunjukkan kepada pembaca apa yang menjadi soal, kompleksitas dan kemultidimensionalan perkara hidup dan budaya kita, apa yang perlu dipertengkarkan dan dipertimbangkan dalam upaya membangun bangsa dan memastikan hakikat dan martabatnya. Dengan kondisi yang ada, globalisasi, dan teknologi canggih yang membuat mulut ternganga dan kehidupan pun terbawa, kemajuan pesat yang tak mempertanyakan ketertinggalan apalagi kesiapan, dan pemerintahan yang gamang, buku ini bertanya: akan ke manakah kita sebagai bangsa yang ber-”budaya krisis” bergerak dan menuju? (Riris K. Toha Sarumpaet, Ketua DGB Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI)
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)