Tweet |
|
Harga: Rp71.500
|
Pada dasarnya grafis sebagai alat komunikasi para perancang/arsitek, mempunyai 3 (tiga) pola yaitu pertama, komunikasi grafis antara perancang/arsitek dengan pemberi pekerjaan/proyek, kedua, komunikasi grafis antara perancang/arsitek dengan sesama perancang atau rekan profesi sejawat, dan ketiga, komunikasi grafis antara perancang/arsitek dengan para pelaksana lapangan.
Pola pertama, komunikasi grafis berbentuk gambar-gambar perspektif terukur (bird eye view, man eye view, axonometri), sketsa-sketsa tiga dimensional proporsional, dan lebih menarik apabila disajikan dengan berwarna. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pemberi pekerjaan atau masyarakat guna membayangkan rencana rancangan yang diusulkan.
Pola kedua, komunikasi grafis berbentuk konsep, tabel-tabel, bentuk buble diagram, flow chart, sketsa gagasan, tanda-tanda panah, diagram, tabel, gambar potongan, dan detail rincian suatu masalah. Pola kedua ini dipergunakan untuk berkomunikasi antara sesama rekan profesi sejenis.
Pola ketiga, adalah komunikasi grafis yang diperuntukkan bagi para pekerja/pelaksana proyek di lapangan. Gambar harus dibuat jelas, rinci dan akurat. Hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran, skala, garis-garis ketebalan dalam gambar, notasi, tanda positif atau negatif, ketinggian level tanah. Gambar dalam pola ketiga ini biasanya disebut dengan gambar kerja, as built drawing.
Buku ini akan membahas tentang komunikasi grafis yang terkait pada ketiga pola di atas. Penulis mengharapkan agar bahasan selanjutnya bermanfaat bagi kalangan profesional/praktisi yang bergerak dalam bidang perancangan tapak, baik praktisi arsitek bangunan, arsitek lansekap, maupun profesi yang terkait.
Materi buku, terbagi dalam tiga belas bab yang menguraikan berbagai pendekatan grafis dalam berkomunikasi antar/atau sesama profesi.
BAB 2 PRESENTASI KOMUNIKASI GRAFIS
A. Presentasi Komunikasi Grafis Sesama Arsitek Lansekap atau Disiplin Ilmu Sejenis
B. Presentasi Komunikasi Grafis dengan Pemberi Tugas atau Masyarakat
C. Komunikasi Grafis antara Arsitek dengan Pelaksana Pembangunan
D. Ilusi dan Persepsi Gambar
BAB 3 SIMBOL GRAFIS
BAB 4 PROSES GRAFIS
BAB 5 CONTOH GRAFIS
BAB 6 GAMBAR RENCANA TAPAK
A. Apakah yang Dimaksud dengan Gambar Rencana Tapak
B. Mengapa Diperlukan Adanya Gambar Rencana Tapak
C. Apakah yang Biasanya Ditampilkan dalam Gambar Rencana Tapak
D. Bagaimana Menggambarkan Objek dalam Gambar Rencana Tapak untuk Membedakan Satu dengan Lainnya
BAB 7 GAMBAR TAMPAK
A. Pendahuluan
B. Fungsi Gambar Tampak dalam Perancangan Arsitektur Lansekap
C. Proses Gambar Tampak Atas/Denah, Tampak Depan, dan Tampak Sam- Ping
BAB 8 GAMBAR POTONGAN
A. Pendahuluan
B. Mengapa Diperlukan Gambar Potongan
C. Tahapan dalam Membuat Gambar Tampak
D. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggambar Tampak
E. Membuat Gambar Potongan
BAB 9 DASAR KOMPOSISI DESAIN
BAB 10 PROSES RANCANGAN SEDERHANA
A. Komunikasi dengan Pemilik
B. Analisis dan Penelitian (Termasuk Kunjungan ke Lapangan)
C. Tahap Perancangan
BAB 11 HURUF DAN ANGKA
A. Pendahuluan
B. Penampilan
C. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Huruf dan Angka yang Baik
BAB 12 KOMPOSISI BENTUK
A. Pendahuluan
B. Karakteristik Bidang
C. Bidang Bujur Sangkar atau Persegi Panjang
D. Bidang Bulatan
E. Bentuk Bidang Bebas
A. Fungsi Arsitektural
B. Fungsi Keindahan
C. Fungsi Enjinering/Rekayasa
D. Fungsi Pengontrol Iklim
DAFTAR PUSTAKA
Budi Halomoan Siregar | Sulasmi Darmaprawira | Asiyanto | Widodo Pawirodikromo | Cekmas Cekdin |