Sinopsis
Dewasa ini separuh penduduk dunia atau sekitar 3,85 miliar orang berhimpun di berbagai kota di dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan menjadi 68% pada tahun 2050. Berbeda dengan desa, kota memiliki potensi risiko kesehatan yang lebih intensif dan masif ketimbang lingkungan perdesaan. Kota menjadi destinasi kunjungan orang untuk berbagai keperluan bekerja, kunjungan wisata, dan perdagangan, baik antarpulau maupun antarnegara. Beberapa kota yang memiliki perguruan tinggi dan akses penerbangan internasional berpotensi menjadi tempat konferensi internasional dan lain sebagainya. Kunjungan manusia barang dan jasa berpotensi menyebarkan risiko penyakit. Dengan demikian, dapat diperkirakan kota merupakan wilayah penuh dengan potensi risiko kesehatan. Untuk itu, diperlukan sistem dan petugas kesehatan yang memahami permasalahan kesehatan perkotaan.
Buku ini menjabarkan berbagai potensi risiko kesehatan penduduk perkotaan serta bagaimana mengelolanya. Buku ini perlu digunakan sebagai bacaan para mahasiswa, peneliti, dan pemerhati masalah-masalah perkotaan, khususnya risiko kejadian penyakit perkotaan. Pandemi flu burung, corona disease, hingga bencana perkotaan, serta terorisme juga dikemukakan dalam buku ini. Sering kali anak-anak menjadi korban, baik korban bencana maupun terorisme. Untuk itu, pelayanan kesehatan darurat untuk anak dalam bencana atau terorisme harus disiapkan.
Dalam buku ini juga diuraikan peranan taman kota, air mancur, danau, dan sungai, yaitu selain sebagai pembersih polusi udara, juga memproduksi ion negatif yang berfungsi sebagai pembersih mikroorganisme patogen udara kota. Lebih lanjut, buku ini juga membahas masalah kesehatan wisata atau travel health. Hal-hal yang harus dilakukan sehubungan dengan pengendalian faktor risiko kesehatan, juga diuraikan dalam buku ini.