Sinopsis
Manusia sejak dikonsepsikan sampai meninggal secara kontinu perlu memanfaatkan sumber daya alam. Dalam proses pemanfaatan tersebut orang tidak saja mendapat keuntungan tetapi seringkali juga menderita kerugian dalam bentuk pencemaran lingkungan dan penyakit bawaan lingkungan. Peran hidrosfir dalam penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan misalnya, ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit bawaan air seperti Cholera, Typhus, dan Disentri. Akan tetapi, apabila penerapan teknologi tersebut tidak dilakukan secara terpadu, ilmiah, manusiawi, dan tidak memperhatikan kaidah ekologis, maka insidensi penyakit tidak akan menurun, bahkan akan terjadi penambahan insidensi serta penyakit lain seperti Demam berdarah, Filariasis, Minamata, Itai-itai, dll. Demikian pula halnya peran atmosfir dalam penyediaan udara bersih dan penyaluran udara kotor; biosfir dalam penyediaan bahan sandang, pangan, dan papan; litosfir dalam penyediaan lahan pemukiman, industri, persampahan, dll.; dan sosiosfir dalam penentuan peraturan, pendidikan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam per kategori lingkungan, hubungannya dengan kesehatan, serta penerapan ilmu kesehatan lingkungan atas dasar ilmu lingkungan, ilmu kesehatan, dan ekologi manusia.