Buku ini adalah respons terhadap keprihatinan para ilmuwan sosial dan sejarawan Indonesia bahwa "anthropology has to be historical or to be nothing; and history has to be anthropological or to be nothing". Kebudayaan tidak mungkin ada tanpa sejarah dan sejarah tidak mungkin ada tanpa kebudayaan; melalui sejarah kebudayaan mewujud, dan melalui kebudayaan sejarah mengada.
Dalam karyanya ini, Tony Rudyansjah berusaha membahas tiga isu sentral dalam ilmu sosial, yaitu tentang "kekuasaan", "sejarah" dan "tindakan" dengan cara yang kuat dan kreatif. Ia menggunakan dan mensintesiskan secara cerdik teori-teori antropologi dengan teori linguistik, sastra dan semiotika untuk mengungkap dan mengurai bagaimana kekuasaan diproduksi dan direproduksi dalam tindakan manusia di tengah hamparan ruang dan waktu yang panjang. Pengembaraan ilmiah semacam itu pada akhirnya harus ditempuh oleh seorang antropolog demi memecahkan kebuntuan teoritis dalam melakukan pengamatan dan analisa secara berlapis-lapis, sehingga akibat dan konsekuensi dari kekuasaan dan tindakan manusia dalam struktur sosial dan budaya masyarakatnya dapat dipahami secara lebih baik dan dalam. Sebuah studi yang bermanfaat sekaligus inspiratif, tidak hanya bagi masyarakat Buton dimana penulis buku ini melakukan penelitian, namun juga bagi khazanah antropologi yang sedang terus ditantang oleh berbagai persoalan sosial di tengah arus sejarah yang luar biasa cepat ini. (Prof. Dr. Meutia F. Swasono)
Sasaran Pembaca: mahasiswa antropologi, peminat kajian kebidanayaan dan kajian Ke-Indonesia-an.
Bab 2 Alam Fisik Serta Semesta Historis dan Kultural Buton A. Pengertian Buton B. Batas dan Luas Wilayah C. Tofografi dan Kondisi Fisik D. Keadaan Iklim /> E. Hasil Bumi dan Laut F. Letak Strategis Buton Dalam Jaringan Pelayaran dan Perdagangan Dunia G. Keanekaragaman Bahasa
Bab 3 Drama Anyar, Mitos Lawas A. Pembalikan dari "Kelaziman Budaya" B. Peresmian Baruga Seni Kara C. Drama Metaforik: Arena Pembungkaman dan Penegasan D. Kontestasi Wacana E. Pemaknaan dan Pencitraan F. Hikayat Sipanjonga: Metafora Historis dan Pergulatan Wacana
Bab 4 Kesultanan Wolio Sebagai Inkorporasi A. Pengantar B. Kesultanan Sebagai Satu Entitas Mistis C. Analisis