Sinopsis
Kebaya tidak mengenal suku dan daerah, kebaya sangat Bhineka Tunggal Ika, pemersatu bangsa. Dari kebaya kita belajar tidak membedakan suku, kita tetap satu INDONESIA. Sebagai penggiat kebaya, saya memproduksi bermacam kebaya dan membantu perempuan berpenampilan makin cantik ketika berkebaya. Pelanggan, termasuk yang di mancanegara, saya manjakan dengan desain apik dan nyaman, sehingga mereka bangga berkebaya. Bahkan dalam ‘New York Fashion Week 2015’ di Amerika Serikat, aneka kebaya saya tampilkan dan sambutannya luar biasa. Kembalinya kebaya sebagai busana sehari-hari akan menjadikan perekonomian lokal seperti industri tenun, batik, aksesoris bahkan para penjahit kebaya marak kembali. Saya mengapresiasi Mbak Soesi Sastro dkk. yang menulis tentang busana tradisional kebaya dengan sangat humanis. Buku ini memperkaya pengetahuan kita tentang tradisi berkebaya perempuan Indonesia dari anak-anak hingga dewasa. Jadi perlu dibaca.
Asri Welas [Bintang Sinetron dan Pemilik House Of Asri Welas]
Buku ini menjabarkan anatomi KEBAYA dari berbagai sudut pandang. Maka, mekarlah harapan besar terjadinya, lebih tepatnya terulangnya, mayoritas perempuan Indonesia berkebaya sehari-hari, dari semangat buku ini, Pembaca, secara bawah sadar telah dibangunkan dari tidur panjangnya. "Wahai para pembaca, KEBAYA bukanlah sekedar baju." KEBAYA adalah ciptaan budaya luhur, hasil karya nenek moyang yang tak tergerus oleh mode global. Pemakainya pun dari seluruh lapisan masyarakat. Betapa egaliternya KEBAYA. Dimanapun, kemanapun, bekerja, berwisata, berkegiatan formal dan informal, KEBAYA adalah busana fleksibel. KEBAYA adalah mode segala umur, anak-anak hingga nenek-nenek. KEBAYA adalah tradisi berabad-abad. KEBAYA adalah INDONESIA. Patut mengucapkan terima kasih dengan empat jempol untuk Soesi Sastro dan semua penulis buku ini. Siapapun perempuan Indonesia, pasti tak sabar ingin segera membaca buku ini. Salam KEBAYA.
Lana T Koentjoro, SH. [Ketua Umum DPP Perempuan Indonesia Maju]
Busana Nasional (Kebaya) mempertemukan saya dengan para perempuan pecinta kebaya dari seluruh Indonesia yang sama-sama peduli dengan salah satu Busana Nasional ini. Eksistensi kebaya, menjadi ilmu dalam kehidupan berbudaya, berbangsa dan bernegara. Rasa hormat dan terimakasih kepada Ibu Soesi Sastro yang setia membimbing teman-teman dengan kesabaran dan tanggung jawab hingga terwujudnya sejumlah artikel menjadi satu buku berharga. Ini bukti bahwa perempuan Indonesia dengan segala kodratnya, salah satunya peran melahirkan mampu melestarikan ilmu pengetahuan melalui berbagai pemikiran, sudut pandang, pengalaman dan apresiasinya terhadap busana Kebaya. Buku ini sangat bermanfaat untuk berbagai kalangan terutama dapat menjadi salah satu sumber penelitian Kebaya yang bersifat kualitatif. Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, mari bersemangat menjaga budaya dan bangsa ini melalui karya kita dalam segala bidang. Kebaya sebagai kulit kedua kami PEREMPUAN INDONESIA.
Dr. Suciati, S.Pd., M.Ds, [Prodi Pendidikan Tata Busana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung]