
Karena keinginannya untuk mandiri, ia mencari perguruan tinggi yang sekaligus memberikan kesempatan bekerja kepadanya. Ia masuk kuliah Fakultas Publisistik, sekarang Fakultas Ilmu Komunikasi, Unpad Bandung. Pada saat yang sama, ia memasuki pendidikan guru SLP Jurusan Bahasa Inggris. Ia terpaksa meninggalkan kuliahnya, ketika ia menikah dengan santrinya di masjid, Euis Kartini. Setelah berjuang menegakkan keluarganya, ia kembali lagi ke almamaternya.
Dalam posisinya sebagai dosen, ia memperoleh beasiswa Fulbright dan masuk Iowa State University. Ia mengambil kuliah Komunikasi dan Psikologi. Tetapi ia lebih banyak memperoleh pengetahuan dari perpustakaan universitasnya. Berkat kecerdasannya Ia lulus dengan predikat magna cum laude. Karena memperoleh 4.0 grade point average , ia terpilih menjadi anggota Phi Kappa Phi dan Sigma Delta Chi.
Pada tahun 1981, ia kembali ke Indonesia dan menulis buku Psikologi Komunikasi. Ia merancang kurikulum di fakultasnya, memberikan kuliah dalam berbagai disiplin, termasuk Sistem Politik Indonesia. Kuliah-kuliahnya terkenal menarik perhatian para mahasiswa yang diajarnya. Ia pun aktif membina para mahasiswa di berbagai kampus di Bandung. Ia juga memberikan kuliah Etika dan Agama Islam di ITB dan IAIN Bandung, serta mencoba menggabungkan sains dan agama.
Tanggal 9 April 2014 adalah hari yang menentukan. Hari itu pemilu legislatif di Indonesia dilaksanakan serentak di semua daerah. Kang Jalal yang ikut mencalonkan diri melalui Partai PDIP ini dipastikan lolos ke Senayan setelah rekapitulasi suara di tingkat KPU provinsi Jawa Barat selesai tanggal 9 Mei 2014. Dari PDIP se Jawa Barat, Kang Jalal menempati urutan kedua dengan perolehan 39.082 suara.