Sinopsis
Ikut memberi Kata Pengantar pada buku ini, beliau Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah yang menjelaskan tentang pendekatan “integarasi-interkoneksitas”. Penulis mengatakan bahwa dahulu antara tahun 1990-1997, ketegangan atau tension masih tampak begitu jelas antara “normativitas” dan “historisitas” keberagaman di berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam di tanah air. Untuk mengurangi ketegangan yang seringkali tidak produktif, penulis menawarkan paradigma keilmuan “interkonektisitas” dalam studi keislaman kontemporer di Perguruan Tinggi. Berbeda sedikit dari paradigma “integrasi” keilmuan yang seolah-olah berharap tidak akan ada lagi ketegangan dimaksud, yakni dengan cara meleburkan dan melumatkan yang satu kedalam yang lainnya, baik dengan cara meeburkan sisi normativitas-sakralitas keberagamaan secara menyeluruh masuk wilayah “historisitas-profanitas”, atau sebaliknya membenamkan dan meniadakan seluruhnya sisi historisitas keberagaman Islam ke wilayah normatitivitas sakralitas tanpa reserve, maka penulis menawarkan paradigma keilmuan “interkonektisitas” yang lebih modest (mampu mengukur kemampuan diri sendiri), humility (rendah hati) dan human (manusiawi).