Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Buku Islam    Islam Umum

Islam: Kemodernan dan Keindonesiaan

Berat 0.80
Tahun 2008
Halaman 452
ISBN 9789794338179
Penerbit Mizan
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Stok Sedang Kosong
Stok Buku sedang kosong. Apakah Anda ingin diberitahu pada saat stok sudah tersedia?

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer (Edisi Revisi)
Muhammad Iqbal, H. Amin H..
Rp100.000
Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni
Nezar Patria
Rp50.000
Islam Culture, and Education: Essys on Contemporary Indonesia
Chaedar Alwasilah
Rp112.500
Islam Nusantara: Dari Ushul Fiqh Hingga Paham Kebangsaan
Akhmad Sahal
Rp75.000
Lainnya+   

Sinopsis

Tak sulit disepakati bahwa Nurcholish Madjid adalah seorang pemikir-Muslim modernis atau, lebih tepat, neomodernis—menggunakan peristilahan yang sering ia sendiri lontarkan. Maka, melanjutkan para perambah modernisme (klasik) di masa-masa lampau, Nurcholish Madjid berpendapat bahwa Islam harus dilibatkan dalam pergulatan-pergulatan modernistik. Namun, berbeda dengan para pendahulunya, kesemuanya itu tetap harus didasarkan atas kekayaan khazanah pemikiran keislaman tradisional yang telah mapan. Di segi lain, sebagai pendukung neomodernisme, ia cenderung meletakkan dasar-dasar keislaman dalam konteks nasional—dalam hal ini, keindonesiaan.

Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan ini—di tengah berbagai pembahasan atas tokoh ini—adalah buku pertama yang menampilkan secara lengkap pikiran-pikiran “tangan pertama” Nurcholish Madjid, lewat tulisan-tulisannya sendiri mengenai soal-soal di atas. Meliputi rentang waktu tak kurang dari dua dasawarsa, antologi ini memuat pula pikiran-pikirannya tentang sekularisasi, plus tinjauan-tinjauan kembalinya atas “heboh intelektual” yang disulutnya itu—tak kurang dari lima belas tahun setelah itu.

“Setiap pembaru, di mana pun di muka bumi ini, hampir pasti

selalu dilawan, dicaci-maki, dan dimusuhi, tetapi ajaibnya diam-diam diikuti. Ini juga berlaku atas cendekiawan Indonesia Nurcholish Madjid yang telah bekerja keras untuk mengawinkan keislaman dan keindonesiaan, sebuah sumbangan

berharga tinggi telah diberikannya kepada bangsa ini.”

—Ahmad Syafii Maarif,

Mantan Ketua PP Muhammadiyah
(Kembali Ke Atas)
Advertisement:
Website Company Profile 800 ribuan
(Kembali Ke Atas)