Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
PDI Perjuangan dipandang sebagai partai politik yang tidak peduli, dan bahkan menjauh dari kegiatan-kegiatan keagamaan, khususnya terkait dengan umat Islam. Fenomena politik ini menggambarkan bahwa PDI Perjuangan mengambil jarak dan posisi vis a vis dengan kalangan Muslim. Partai ini seakan menampakkan wajah yang “tidak paham” dan “tidak ramah” terhadap Islam dan masyarakat Muslim di Indonesia. Pelabelan PDI Perjuangan sebagai partai didominasi non-Muslim bukan tanpa alasan historis. Keberadaan PDI Perjuangan sebenarnya memiliki sejarah panjang dalam kehidupan partai politik di Indonesia. Partai ini dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari PNI—partai yang diwariskan Sukarno, proklamator kemerdekaan dan presiden pertama RI. Sejarah PNI pun berlanjut pada masa-masa awal rezim Soeharto, yang diperbolehkan mengikuti pemilu pertama pada masa Orde Baru, yaitu pada 1971. Pada 1973, PNI bersama empat partai lain digabung menjadi satu partai dengan nama baru; PDI. Kelima partai itu, sebagaimana disebutkan di dalam Piagam Perjuangan, adalah PNI, IPKI, Partai Murba, Parkindo, dan Partai Katolik, yang berbeda-beda latar belakang asasnya. perbedaan latar belakang, basis sosial, sejarah, identitas, dan bahkan asas lima partai berfusi itu menjadikan PDI menjelma sebagai partai politik nasionalis yang didominasi kalangan non-Islam. PDI menjadi kendaraan politik yang ditumpangi mayoritas kalangan masyarakat dengan identitas kebangsaan dan keagamaan (Kristen dan Protestan).
Apakah benar hipotesis awal penulis,temukan jawabannya pada buku ini.
1 Pendahuluan 1 Pentingnya Buku Ini 17 Sistematika Penulisan 18
2 Dinamika Politik Aliran dan PDI Perjuangan 21 Partai Tunggal: Demi Persatuan Rakyat22 Multipartai: Awal Tonggak Demokrasi25 Multipartai Mengalirkan Ideologi30 Multipartai Mencairkan Aliran Ideologi42 PDI Perjuangan: Melawan Rezim dan Konflik46 Ideologi Partai: Berdasarkan pada Pa ncasila51 Basis Massa: Kontribusi Marhaen atau Wong Cilik57 Rangkuman 63
3 Suara dan Kursi PDI Perjuangan dalam Pemilu Legislatif pada Masa Reformasi 65 Pemilu Legislatif: Dukungan Konstituen yang Fluktuatif66 Provinsi-provinsi dalam Kuasa PDI Perjuangan80 Rangkuman 123
4 Suara PDI Perjuangan dalam Pemilu Presiden pada Masa Reformasi 125 Megawati: Ketum, Wakil Presiden, dan Presiden Perempuan 126 Joko Widodo: Terpilih Melalui Pilpres Langsung146 Rangkuman 154
5 PDI Perjuangan dan Akomodasi Institusi 155 Organisasi Keagamaan dalam Partai Nasionalis156 PDI Perjuangan dan Berdirinya Organisasi Sayap Keagamaan 177 Rangkuman 197
6 PDI Perjuangan dan Akomodasi Elite Aktivis Muslim Santri 199 Muslim Santri dalam PDI Perjuangan: Kasus Bamusi200 Elite Muslim Santri dalam Bamusi211 Identitas Elite Legislatif: Nasionalis dan Muslim Santri 219 Rangkuman 237
7 PDI Perjuangan dan Akomodasi Aktivitas Keagamaan 239 PDI Perjuangan dan Masalah-masalah Keagamaan240 Aktivitas untuk Kalangan Muslim 262 Rangkuman 8 PDI Perjuangan dan Akomodasi Perundang-undangan 275 Respons PDI Perjuangan atas RUU Bernomenklatur IslamRegulasi tentang Pelaksanaan Ibadah