Sinopsis
Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan tertua di Indonesia, bahkan terbesar di dunia dalam bidang amal usaha pendidikan (schooling), kesehatan (healing), dan sosial (feeding). Sejak kelahirannya pada 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 M, Muhammadiyah menjadi gerakan penyambung matarantai pembaruan Islam yang berorientasi kepada kemajuan. Muhammadiyah hadir sebagai pencerahan (tanwîr) dari kondisi umat dan bangsa Indonesia yang kala itu terjajah sekaligus tertinggal dalam banyak aspek kehidupan. Inilah spirit awal Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan. Muhammadiyah menghadirkan Islam sebagai agama yang senantiasa bergerak dinamis memajukan peradaban umat manusia. Itulah karakter dasar Islam sebagai dîn al-hadhârah (agama kemajuan).
Pandangan “Islam Berkemajuan” yang diusung pada Muktamar ke-46 tahun 2010 di Yogyakarta bukan sekadar tema retorika, dan bersifat isu belaka, tetapi pemikiran yang esensial dan sistematik yang mencandra Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan (tajdid) yang terus-menerus berkiprah dalam memajukan kehidupan umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan universal secara terorganisasi. Selanjutnya pada Muktamar ke-47 tahun 2015 di Makassar, Muhammadiyah menegaskan jati dirinya sebagai “Gerakan Pencerahan” (al-harakah al-tanwîriyyah).
Memasuki abad kedua, Muhammadiyah dihadapkan pada tantangan dunia yang sangat kompleks. Kemiskinan, bencana alam, tragedi kemanusiaan, merebaknya kekerasan atas nama agama adalah beberapa di antaranya. Buku ini, yang lahir dari intelektual dan aktivis Muhammadiyah baik yang berada di dalam struktur maupun yang kultural, mencoba mengurai apa yang sudah dan seharusnya dilakukan oleh Muhammadiyah di abad kedua. Harapannya, perserikatan yang didirikan Kyai Haji Ahmad Dahlan ini tidak hanya bermanfaat untuk internal Muhammadiyah, lebih dari itu bermanfaat untuk Republik Indonesia bahkan dunia dan kemanusiaan universal.