Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
Sebagai sebuah kajian sosiologis yang fundamental, buku ini mendefinisikan dan menemukan subjeknya sendiri. Fokusnya adalah pada “inteligensia” Muslim Indonesia. Sebagai sebuah kajian tentang sejarah intelektual, buku ini bertitik tolak dari abad ke-19, kemudian bergerak ke abad ke-20 dengan kemunculan “inteligensia” dan pelbagai pergulatannya demi eksistensi dan otoritas politik.
Buku ini menjadi kunci penting bagi diskusi mutakhir tentang peran Islam pada abad ke-20. Lebih dari sekadar tinjauan atas masa lalu, buku ini merupakan titik tolak untuk memikirkan masa depan. Karya berkualitas tinggi ini merupakan sebuah studi dengan lingkup dan signifikansi yang luas dan penting. Studi sejenis ini tak ada bandingannya dalam kelimpahan khazanah literatur tentang Indonesia. Dengan mempertimbangkan cakupan yang luas dan argumen historis yang kritis, buku ini harus menjadi bacaan wajib dalam upaya memahami masyarakat Indonesia dan perkembangan politiknya terkini.
Bab 1 Pendahuluan 1
Dasar-dasar Analisis 6
Genealogi 6
Muslim 9
Inteligensia dan Intelektual 12
Kuasa (Power) 33
Indonesia 39
Studi-studi Terdahulu mengenai Inteligensia dan Intelektual (Muslim) Indonesia 40
Pendekatan Alternatif, Tujuan, dan Metodologinya 47
Dinamis 48
Interaktif 49
Intertekstual 57
Metodologi 60
Susunan Penulisan Tesis 63
Catatan tentang Ejaan 66
Bab 2 Formasi Int eligensia 69
Akar-akar Pendidikan Barat dari Inteligensia (Muslim) Modern 75
Pendidikan Barat di Bawah Kebijakan Liberal 79
Pendidikan Barat di Bawah Politik Etis 84
Pendidikan Barat dan Lahirnya Inteligensia 89
Akar-akar Pendidikan Islam dari Inteligensia (‘Klerikus’) Muslim 95
Pendidikan Islam pada Abad ke-19 96
Pembaruan Sekolah Islam Selama Era Politik Etis 112
Praktik-praktik Diskursif dan Terciptanya Identitas Kolektif 123
Praktik-praktik Diskursif Selama Masa Liberal 124
Praktik-praktik Diskursif di Masa Awal Politik Etis 129
Terciptanya Ruang Publik Modern di Hindia 135
Masa Persiapan Ruang Publik Hindia pada Akhir Abad ke-19 137
Terbentuknya “Ruang Publik Inteligensia” 142
Kaoem Moeda Islam dan Transformasi Ruang publik 152
Adopsi Teknologi Percetakan Modern dan Klub-klub Sosial oleh Kaum Muslim 155
Perluasan Ruang Publik oleh Kaum Muslim 159
Permainan Kuasa: Konsolidasi dan Kontestasi 162
Lahirnya Perhimpunan-perhimpunan Proto-Nasionalis 166
Kelahiran Pers dan Karya-karya Sastra Proto-Nasionalis 183
Kesimpulan 186
Bab 3 M encipta Indonesia, Mencipta Tradisi-tradisi Politik Intelektual 191
Pemajuan dan Ketergangguan Sekolah-Sekolah Sekuler 196
Kemajuan Pendidikan di Tingkat Dasar dan Menengah 197
Pengembangan Pendidikan Universitas 198
Dampak Pendidikan Terhadap Generasi Kedua Inteligensia 203
Pendidikan Sekuler Selama Pendudukan Jepang 204
Pemajuan Sekolah-sekolah Islam 205
Modernisasi Sekolah-sekolah Tradisionalis 206
Perluasan Sekolah-sekolah Reformis-Modernis 209
Studi Islam Tingkat Tinggi di Timur Tengah 211
Pendidikan Islam Selama Pendudukan Jepang 212
Praktik-praktik Diskursif dan Pembentukan Blok Historis 214
Dari Perhimpunan Indonesia Menuju Pembentukan Blok Historis 219
Dari Djama’ah al-Chairiah ke Pembentukan Sebuah Blok Historis 228
Dari Gerakan-gerakan Mahasiswa di Hindia ke Pembentukan
Sebuah Blok Historis 230
Dari Aktivitas Kesusastraan ke Pembentukan Sebuah Blok Historis 234
Keretakan Ruang Publik dan Terbentuknya Tradisi-tradisi Politik-Intelektual 237
Kesamaan dalam Ruang Publik 237
Perdebatan-perdebatan dalam Ruang Publik 239
Lahirnya Tradisi Politik Intelektual Komunis dan Muslim Modernis 240
Kelahiran Tradisi-tradisi Politik Intelektual Kristen 253
Fragmentasi dalam Tradisi-tradisi Politik Intelektual 254
Pembentukan dan Transmisi Tradisi Politik “Intelektual” Islam 257
Terbentuknya Identitas Kolektif dan Ideologi Muslim 258
Transmisi Tradisi Politik Intelektual Muslim 265
Kepemimpinan Generasi Kedua Inteligensia Muslim 274
Permainan Kuasa: Konsolidasi dan Kontestasi 276
Dari Perhimpunan-perhimpunan Bentukan Jepang Menuju Nasionalisme Kerakyatan 278
Dari Gerakan Bawah Tanah Menuju Nasionalisme
Kerakyatan 286
Dari Aktivitas Sastra dan Media Menuju Nasionalisme Kerakyatan 291
Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 293
Kesimpulan 300
Bab 4 I nteligensia sebagai Elite Politik Negara Baru 305
Kesetaraan Akses ke Pendidikan Publik (Sekuler) 312
Pendidikan Agama dan Ekspansi Universitas-universitas Islam 318
Praktik-Praktik Diskursif dan Ruang Publik di Negara Baru 322
Pembentukan Partai-partai Pasca-Kemerdekaan 324
Pembentukan Tradisi Politik Militer Indonesia 326
Permainan Kuasa: Konsolidasi dan Kontestasi 329
Rintangan bagi Eksperimen Demokrasi 329
Represi dan Resistansi 337
Jatuh Bangun Islam Politik 348
Transmisi Tradisi Politik Intelektual Muslim 366
Kemunculan HMI 368
Kemunculan PII 371
Kelahiran IPNU dan PMII 374
Kemunculan IMM 377
Kemunculan Persami 378
Pembentukan Identitas Kolektif Mahasiswa Muslim 379
Kesimpulan 386
Bab 5 Developmentalisme-Represif Orde Baru dan Respons
Intelektual Islam 391
Pendidikan Secara Massal dan Devaluasi Inteligensia 396
Praktik-praktik Diskursif dan Ruang Publik: Modernisasi dan Represi 400
Jalan Buntu Islam Politik 415
Respons Intelektual dari Generasi Kedua Inteligensia Muslim 430
Respons Intelektual Generasi Ketiga Inteligensia Muslim 434
Respons Intelektual dari Generasi Keempat Inteligensia Muslim 440
Permainan-permainan Kuasa: Konsolidasi dan Kontestasi 450
Perkembangan Gerakan Dakwah 459
Perkembangan Gerakan Pembaruan 479
Perkembangan Gerakan “Jalan Ketiga” 487
Perkembangan Gerakan “Sektor Kedua“ 493
Kesimpulan 494
Bab 6 P asang-Surut Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 497
Profil Pendidikan pada Pengujung Abad ke-20: Ledakan Sarjana Muslim 501
Praktik-praktik Diskursif dan Ruang Publik 505
Usaha-usaha Awal Untuk Mempersatukan Para Intelektual Muslim 511
Kelahiran ICMI 520
Permainan-permainain Kuasa: Konsolidasi dan Kontestasi 527
Prestasi Politik ICMI yang Sesungguhnya 539
Pergeseran ke Gerakan Reformasi 544
Kemunduran ICMI 548
Kesimpulan 557
Bab 7 Kesimpulan 559
Kontinuitas dalam Perkembangan Historis Inteligensia Muslim 564
Diskontinuitas dalam Perkembangan Historis Inteligensia Muslim 575
Poskrip 582