BAB 1 INDONESIA: REVOLUSI TANPA SOSIALISME 1 Proklamasi Kemerdekaan 1 Bangsa Indonesia 2 Perubahan Ekonomi 5 Habis Gelap Terbitlah Terang 13 Politik Anti-Kolonialisme 18 Pendudukan Jepang, 1942-1945 26 Republik Revolusioner 32 Kemenangan Republik 42 Jalur Revolusi Menuju Kemerdekaan 47 BAB 2 AKHIR PERBUD AKAN YANG TERLAMBAT 51 Penurunan Perbudakan 58 Kebutuhan Tenaga Kerja Kolonial 62 Penghapusan Perbudakan 70 BAB 3 DARI SIRIH KE TEMBAKAU: TRANSFORMASI MODERN 75 Sirih dalam Sejarah Indonesia 76 Sirih, Tembakau, dan Otak 81 Efek Pengobatan dari Nyirih 83 Tembakau sebagai Suplemen Sirih 88 Tembakau sebagai Pengganti Sirih 92 Tembakau di Indonesia Kontemporer 96 Pengeluaran untuk Sirih dan Tembakau di Indonesia 99 Kesimpulan 101 BAB 4 RANTAI PERAK DAN BAJA: MEMAKSAKAN POLITIK ATAS WILAYAH GEOGRAFI 103 Pendahuluan 103 Latar Belakang: Status Politik yang Mengikuti Perdagangan 104 Mengatasi Singapura 108 Upaya Damai yang Sulit: Problem Aceh 111 Memulai Kembali, 1942-1949 120 Upaya Indonesia untuk Menguasai Kembali 124 BAB 5 MERDEKA: KUNCI INDONESIA MENUJU KEBEBASAN 129 Akar Gagasan Merdeka 131 Kebebasan di Institusi Negara — Kasus Bugis 137 Perbudakan dan Kebebasan di Pemukiman Eropa 141 Kemerdekaan sebagai Tujuan Politik Modern 144 BAB 6 MENCARI MASA LALU UNTUK INDONESIA 153 Nasionalisme Sumatra 160 Menuju Identitas Indonesia 161 Fenomena Pahlawan 167 Ortodoksi Nasionalis dan Rival-rivalnya 171 Merekonsiliasikan Lokal dengan Nasional 174 Menangani Demokrasi 180 Trauma 1965 181 Menimbang Ulang Pasca Suharto 184 BAB 7 PENGARUH JEPANG: MOBILISASI UNTUK REVOLUSI 189 Perubahan Ekonomi 194 Kepemimpinan Politik 197 Identitas Indonesia 201 Mobilisasi Militer 206 Kesimpulan 208 Daftar Isi | xv BAB 8 REVOLUSI DALAM PERSPEKTIF REGIONAL 211 Era 1930-an 215 Efek Jepang 217 Pemuda 218 Kekerasan 220 Revolusi Sosial 220 Tentara 225 Regionalisme dan Persatuan Nasional 227 BAB 9 GESTAPU: PENILAIAN PERTAMA TAHUN 1967 231 Keruntuhan Ekonomi 232 Land Reform 233 Reaksi Religius 234 Kesalahan Gestapu 235 Pembunuhan 237 Keuntungan dan Kerugian 238 Berakhirnya Revolusi 240 BAB 10 “TRADISI ASIA” DAN POLITIK INDONESIA: YANG SATU DAN YANG BANYAK 241 Negara “Kekeluargaan” Organik dalam Retorika Indonesia 243 Pluralisme di Nusantara 247 Mode Eksternal dari Negara yang Kuat 254 BAB 11 MENGAPA BUKAN FEDERALISME? 259 Warisan Kolonial dan Jalan Kemerdekaan 260 Apakah Koloni Inggris Lebih Mungkin Meraih Kemerdekaan sebagai Federasi? 262 Komitmen Indonesia pada Negara Kesatuan 265 Konsesi Aceh 273 Federalisme Asimetris Malaysia 275 Malaysia dan Indoensia: Membandingkan Catatan 276 BAB 12 CHINA DAN NEGARA: ANALOGI YAHUDI 283 Minoritas Entreprenurial 285 Nasionalisme 289 Membandingkan Eropa dan Asia Tenggara 291 Sumber-sumber Diaspora China dan Yahudi 293 Menjadi Broker untuk Negara yang Sedang Berkembang 297 Emansipasi dan Pendidikan Massa 304 Nasionalisme, Marxisme, dan Ras 307 Perang dan Krisis 316 Asia Tenggara Kontemporer