Tweet |
|
Harga: Rp136.000
|
BAB 2 ACTUS NON FACIT REUM NISI MENS SIT
BAB 3 SEJARAH KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANAN DI INDONESIA
BAB 4 SEKELUMIT PERBANDINGAN HUKUM ADAT PIDANA SULAWESI SELATAN, COMMON LAW, HUKUM PIDANA EROPA BARAT, DAN NEGARA-NEGARA SOSIALIS
BAB 5 PENAFSIRAN UNDANG-UNDANG PIDANA
5.1. Makna Penafsiran Undang-Undang
5.2. Jenis Penafsiran
BAB 6 LINGKUNGAN KUASA BERLAKUNYA KUUHP
6.1. Asas Nullum Delictum Nulla oena SinePracia Lege Poenali
6.1.1. Sejarah dan makna
6.1.2. Pro dan kontra asas legalitas
6.1.3. Masalah analogi dalam peradilan agama
6.1.4 Sesuaikan asas nullum delictum dengan weltanschauung bangsa Indoneia
6.2. Pengecuaian Asas Legalitas
6.3. Asas Personalitas atau Nasionalitas Aktif
6.4. Asas Nasionalitas Pasif atau Asas Perlindungan
6.5. Asas Universalitas
6.6. Asas Teritorialitas
6.6.1 Asas teritorialitas
6.6.2 Asas Eksteritorialitas
BAB 7 LOCUS DELICITY DAN TEMPUS DELICITI (TEMPAT DAN WAKTU DELIK)
7.1. Locus Deliciti
7.1.1. Teori perbuatan Materieel
7.1.2. Teori Alat
7.1.3. Teori Akibat
7.2. Tempus Deliciti
BAB 8 DASAR PENIADAAN PIDANA
8.1. Pendahuluan
8.2. Dasar peniadaan Pidana Umum (Algemene Strafuitsluitingsgronden)
8.2.1. Ketdakmampuan bertanggungjawab
8.2.2. daya paksa (overmacht; compulsion) ex pasal 48 KUHP
8.2.3. Pembelaan darurat atau pembelaan Terpaksa (Noordweer; self defence)
8.2.4. Perbedaan antara noodewer dan pelampauan pembelaan terpaksa (noodweerexces)
8.2. dasar Peniadaan Pidana Khusus (Bijzondere Strafutslutingsgronden)
8.3. Simpulan
BAB 9 TEORI-TEORI TENTANG SEBAB DAN AKIBAT (CAUSALITEIT)
9.1. Kausalitas pada Delik Commisionis
9.2. Kausalitas pada Delik Ommosionis
9.3. Simpulan
>b>BAB 10 DELIK DAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
10.1. Pendahuluan
10.2. Pengertian dan Insur-unsur Delik menurut Beberapa Orang Sarjana Hukum
10.3. Actus eus; Perbuatan kriminal; Delik
10.3.1. Kelakuan;perbuatan
10.3.2. Unsur Melawan Hukum
10.4. Pertanggungjawaban menurut Hukum Pidana
10.4.1. Kemampuan bertanggung jawab
10.4.2. Kesengajaan (dolus; opzet)
10.4.3. Jenis Kesengajaan
10.4.4. Error, dwaling (kekhilafan)
10.4.5 Culpa lata (kelpaan dan kelalaian)
BAB 11 TEKNIK PERUMUSAN DELIK MENURUT KUUH PIDANA INDONESIA
BAB 12 JENIS DELIK
BAB 13 SUBYEK HUKUM PIDANA
BAB 14 DASAR PENIADAAN PIDANA
BAB 15 DASAR PEMBERATAN PIDANA
BAB 16 DASAR PERINGATAN PIDANA
Frans Maramis | Darwan Prinst | Budi Agus Riswandi | Abdul Wahid | Riduan Syahrani |