Tweet |
|
Harga: Rp66.000
|
Perubahan realitas saat ini membutuhkan pemikiran yang tidak ideologis dan sektarian, yaitu pemikiran yang luas, terbuka, dan kreatif sehingga dibutuhkan akselerasi pemikiran dan pandangan yang arif, didorong oleh semnaggat pencarian yang tidak pernah usai. Dengan demikian, seseorang harus menggubah pandangan yang tunggal, sederhana, dan absolut menjadi kritis dan menghargai keragaman. Hal ini sesuai dengan pandangan, bahwa kebenaran itu tidak statis, namun muncul dalam banyak hal secara berbeda, mulai dari identitasnya, pembicaraan, ekspresi, dan penampakannya. Tidak akan ada manfaat apabila seseorang tidak berkeinginan untuk bangkit dari belenggu keyakinan dan membebaskan diri dari kebutaan serta sektarian pemikiriannya.
Buku ini tidak bermaksud untuk meningkirkan pandangan yang telah ada (mapan) selama ini dalam hukum, juga tidak bermaksud menghilangkan hak-hak seseorang untuk berpikir dan memilih pandangan-pandangannya karena sejauh ini keterikatan antara ideologi pribadi dengan pemikiran yang dihasilkan sangatlah berat. Buku ini tidak bermaksud untuk memarjinalkan kelompok tertentu dan membunuh kreativitasnya. Buku ini (hanya) merupakan ajakan dengan harapan tetap ada gagasan tentang kemanusiaan di masa mendatang dan akan melihat sebuah orientasi baru yang mengandung "kesadaran keduniaan" serta "kesadaran kosmis" dari jarak dekat yang memahami hukum tidak hanya sebatas kata-kata dan retorika sambil menyembunyikan kebenaran di belakangnya. Sebuah komitmen harus kita bangun, bahwa suatu aktivitas pemikiran yang bergerak dari subjek ke subjek lainnya, dengan menggunakan metode bahwa suatu aktivitas pemikiran yang bergerak dari subjek ke subjek lainnya, dengan menggunakan metode yang diyakininya sesuai dengan kebutuhan, serta dipandang bermanfaat bagi kehidupan yang lebih luar yang di usung oleh kebebasan berpikir, kreativitas, dan produktivitas yang saling memberi dan menerima akan menghasilkan banyak alternatif menuju masa depan yang lebih baik (meskipun kita tidak tahu seperti apa itu).
Mahfud MD | Zainal Abidin Pakpahan | R. Soepomo | Sunarto | Mahrus Ali |