Sinopsis
Di buku karya pakar ilmu komunikasi di negeri ini, Deddy Mulyana menjelaskan pentingnya komunikasi kesehatan bagi para profesional di dunia medis, bagaimana cara komunikasi memiliki dampak pada pasien dan masyarakat umum. Berbagai aspek budaya (pandangan hidup, agama, norma masyarakat, bahasa, bahasa tubuh, kondisi psikologi, dsb.) mempengaruhi interaksi para profesional medis dengan pasien dan masyarakat. Beliau membeberkan kajian bagaimana tenaga profesional medis berkomunikasi dengan pasien dan masyarakat umum yang memiliki latar belakang budaya berbeda-beda.
Tenaga profesional medis bisa terdiri dari dokter, perawat, direktur, manajer, maupun humas RS, pelayan apotek, asosiasi dokter, instansi di Kementerian Kesehatan, dsb. Masyarakat umum yang berhubungan dengan mereka biasanya terkait dengan imunisasi/pengobatan massal, pencegahan penyakit menular, kampanye dan penyuluhan kesehatan, maupun ketika terjadi wabah penyakit yang harus ditangani pemerintah.
Penulis memberi saran dan panduan cara melakukan komunikasi kesehatan secara tepat, juga menyumbang pikiran agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi di dunia kesehatan. Kesalahan berkomunikasi kesehatan bisa berakibat fatal bagi kelangsungan industri kesehatan, terutama bagi rumah sakit, dokter, perawat, serta meruntuhkan kepercayaan pasien/masyarakat pada lembaga kesehatan.
Contoh, penulis membahas secara mendalam 'kasus Prita Mulyasari vs RS Omni International Hospital' yang menyedot perhatian nasional dan komunikasi kesehatan dengan para penderita Lobster-Claw Syndrome (sindrom capit udang) di sebuah desa Sulawesi Selatan.
Buku ini menawarkan pola komunikasi kesehatan yang lebih baik bagi dunia kesehatan di Indonesia.