“Kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer, dll. kita tak perlu tergantung dengan negara mana pun!”
Obsesinya pada peningkatan sumber daya manusia begitu menggebu. Peristiwa peluncuran N-250 dan N-235 tercatat di dalam sejarah sebagai prestasi membanggakan bagi putra-putri bangsa Indonesia. Namun sayang, impiannya yang juga impian Bangsa Indonesia untuk mandiri yang nyaris terwujud kembali pupus. The right man in the wrong time—julukan Dahlan Iskan untuk B.J. Habibie—harus memendam kekecewaan yang amat dalam.
Banyak peristiwa yang mengundang tawa dan haru dari sosok B.J. Habibie, mantan presiden RI ke-3 yang sederhana, bersahaja, dengan pemikiran-pemikiran yang brilian untuk bangsa Indonesia. Meski kembali ke Indonesia dan terbawa arus politik di Tanah Air, B.J. Habibie tetap memegang prinsip dalam hidupnya:
“Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan, tapi tanyakan apa yang kau bisa berikan pada negara.”