Sewaktu kuliah di Al-Azhar, Mesir, Gus Dur tiba-tiba mengundang banyak temannya untuk pesta makan. Menu khusus yang dimasak sendiri oleh Gus Dur adalah Sop Ceker dan Kepala Ayam. Semua senang dan melahapnya hingga kenyang.
“Gus, bagaimana Sampeyan bisa mendapat ceker dan kepala ayam sebanyak ini?”
“Tadi di pasar saya bilang ke penjual ayam, ‘Minta ceker dan kepalanya buat kucing-kucing saya di rumah!’”
Sejak itu, ceker dan kepala ayam di pasar-pasar Mesir tak lagi gratis.
Gus Dur, lebih dari yang diduga banyak orang, masih menyimpan cerita-cerita yang ... ah, silakan baca saja buku ini.
KEUNGGULAN BUKU:
Buku ini dapat menjadi semacam panduan bagi siapa pun yang ingin tahu sosok Gus Dur yang sesungguhnya. Karena, buku ini ditulis berdasarkan penuturan langsung sang sahabat, Gus Mus. Dengan bahasa tutur yang ringan, ilustrasi tokoh, dan beberapa komik, pembaca seolah dibawa langsung bertatap muka dengan sang tokoh.