Tweet |
|
Harga: Rp60.000
|
Buku ini mengulas dengan 'apik' pengenalan konsep governance dan good governance dalam kerangka penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia secara menyeluruh. Tuntutan dan semangat reformasi menjadi titik tolak upaya perubahan sistem penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di tanah air. Hal tersebut sejalan dengan pergeseran paradigma tata kelola pemerintahan pada tataran global melalui perubahan cara pandang administrasi publik dari "government" ke "governance". Konsep pertama yaitu government, lebih mencerminkan dominasi dan peran tunggal pemerintah dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan dalam governance, pemerintah bukanlah aktor tunggal yang harus berperan secara dominan dalam keseluruhan proses penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Keterlibatan dua aktor lain yaitu swasta (private sector) dan masyarakat (civil society) justru diharapkan dapat mengimbangi peran pemerintah atau negara (state) sehingga dimungkinkan tercipta kolaborasi yang membentuk segitiga besi (iron triangle) sebagai prasyarat terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Secara garis besar, pentingnya penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam mewujudkan masa depan bangsa yang lebih cemerlang digambarkan melalui kerangka pikir perlunya akuntabilitas menuju good governance. Berawal dari pemikiran pentingnya manajemen perubahan dalam menyikapi kompleksitas, dinamika, dan keberagaman lingkungan administrasi publik yang diterjemahkan dalam format otonomi daerah dimana memerlukan langkah-langkah strategik antara lain: 1) pentingnya pemeliharaan kesadaran akan urgensi perubahan & penentuan skala prioritasnya; 2) penciptaan tim koalisi pengarah yang kokoh; 3) upaya mengembangkan dan mengkomunikasikan visi & strategi; 4) pemberdayaan; 5) menghasilkan sukses jangka pendek; 6) konsolidasi pencapaian kinerja & upaya menghasilkan lebih banyak perubahan; serta 7) internalisasi nilai-nilai perubahan sampai menjadi budaya organisasi. Semua langkah strategik tersebut diarahkan pada upaya menciptakan organisasi masa depan yang memiliki struktur, sistem dan budaya yang menekankan pada penerapan segi akuntabilitas sehingga pada akhirnya bermuara pada satu titik yaitu terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.
Selanjutnya upaya membangun organisasi yang efektif dan efisien digambarkan dalam pemaparan contoh kasus pada BUMN/BUMD melalui proses restrukturisasi. Kunci utama pelaksanaan restrukturisasi adalah perlunya adaptasi dalam menghadapi lingkungan organisasi yang bersifat terbuka, tidak dapat diprediksi (unpredictable), bergejolak (turbulence) dan penuh ketidakpastian (uncertainly). Melalui restrukturisasi kemudian diharapkan terbuka peluang yang cukup memadai bagi proses pemberdayaan yaitu upaya menghilangkan batasan birokratis yang mengkotak-kotakkan orang dan mendorong pegawai untuk dapat menggunakan keterampilan, pengalaman, energi dan ambisinya seefektif mungkin sebagaimana dikemukakan oleh Bennis & Mische yang dikutip dalam buku ini. Ulasan komprehensif tentang strategi pemberdayaan sumber daya manusia melalui pemaparan organisasi pembelajar, disiplin kelima, pengembangan kreativitas dan inovasi, serta mendayagunakan modal intelektual sebagai kekayaan baru organisasi dalam ruang lingkup knowledge management semakin memperkaya khasanah pemikiran di buku terbitan awal tahun 2003 ini, sehingga pokok-pokok pemikirannya sangat menginspirasi dan tetap aktual sampai saat ini. Terakhir, ulasan mengenai ekses negatif praktik penyelenggaraan pemerintahan daerah ditinjau dari dimensi pembagian kewenangan legislatif dan eksekutif menambah berat bobot tulisan yang secara keseluruhan ditutup dengan tinjauan link & match antara kualitas hasil pendidikan tinggi dan tuntutan kebutuhan dunia kerja dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan zaman.
Bagian I Restrukturisasi Organisasi
1. Perspektif Implementasi Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan Paradigma Baru Dalam Sistem Penyelenggaraan Pemerintah. Disajikan pada Seminar dan Lokakarya Otonomi Daerah, Kerjasama Universitas Indonesia – Universitas Dr. Sutomo, Surabaya, 28 – 29 Juli 2000 ............... 2. Restrukturisasi dan Pemberdayaan Instansi Pemerintah: Bedah Buku
Bagian II Pemberdayaan Sumber Daya Manusia: Peluang dan Tantangan Serta Strategi Alternatif
1. Tantangan dan Peluang Tenaga Profesional Dalam Era Globalisasi. Disajikan pada Dies Natalis IV dan Wisuda Pertama Akademi Sekretaris dan Manajemen Ariyanti, Bandung 12 Mei 2001, Acara Penerimaan dan Penghantar Tugas, Sedarmayanti di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, Mei 2001. Dipublikasikan dalam Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis Kinerja Kebijakan dan Administrasi Pelayanan Publik, Volume 4 No. 2 Juni 2001; ... 2. Strategi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Pengembangan Kreativitas, Inovasi dan Pendayagunaan Modal Intelektual Sebagai Kekayaan Baru Organisasi Guna Menghadapi Masa Depan. Orasi Ilmiah disajikan pada Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sukabumi, September 2001. Dibuat dalam rangka 15th Congress of Association of Secretaries & Administrative Professionals in Asia Pacific Programme Brunei, 14-21 September 2002. Dipresentasikan pada Simposium Kebudayaan Indonesia Malaysia VIII, Malaysia 8-10 Oktober 2002 dan Dipublikasikan dalam Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis Kinerja Kebijakan dan Administrasi Pelayanan Publik, Volume 5 No. 2 Juni 2002; ................... 3. Implementasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Guna Memiliki Kompetisi Global. (Disajikan pada: Wisuda XVIIII dan Dies Natalis ke 40 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata, Bandung, Juni 2002. Dibuat dalam rangka Konferensi Nasional Manajemen Pendidikan, Jakarta, 8-10 Agustus 2002) ………................................................... 4. Strategi Pemberdayaan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Guna Meningkatkan Kinerja Menuju Masyarakat Madani Indonesia. Disajikan pada Seminar Nasional dan Dies Natalis Ke II Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri/STPDN, Jatinangor 15 September 2001. Dipublikasikan dalam Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis Kinerja Kebijakan dan Administrasi Pelayanan Publik, Volume 4 No.4 Desember 2001; ....................................
Epilog:
1. Tinjauan Terhadap Berbagai Ekses yang Kurang Sehat Dalam Praktek Penyelenggaraan Pemerintah di Daerah pada Dimensi Pembagian Kewenangan Antara Legislatif dan Eksekutif. Dipublikasikan dalam Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis Kinerja Kebijakan dan Administrasi Pelayanan Publik, Volume 5 No.1 Maret 2002; .............. 2. Link and Match atau Keterkaitan dan Keterpadanan antara Kualitas Hasil Pendidikan Tinggi dan Tuntutan Kebutuhan Dunia Kerja Dalam Menghadapi Peluang dan Tantangan. Disajikan pada Semiloka Nasional Pariwisata Bandung, 8 dan 9 Juni 2002 .. 3. The Strategy of Link and Match Between Higher Education Quality and the Demand for the Need of Job Field to Produce Qualified Human Resources. Dipresentasikan pada 8th International Conference of Association of Universities of Asia and Pasific Implementing University Partnership Through Productive Communication for Academic Excellence, Radisson Bali Hotel, Sanur, Denpasar, Bali – Indonesia, May 14 – 17, 2002 .........................
Daftar Pustaka
Winston Ignatius, 27 December, 2017 |
Sahya Anggara | Rafael Raga Maran | Khudori | Ni'matul Huda | Nyimas Latifah Letty Aziz |