Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
Maraknya kasus pelecehan hingga kekerasan seksual adalah fenomena gunung es yang menghantui keseharian perempuan, dan jarang tuntas diselesaikan. Kekerasan seksual terjadi di berbagai area publik termasuk di berbagai lembaga budaya, seperti institusi pendidikan, arena pekerjaan, institusi keagamaan, dan lainnya. Lembaga-lembaga ini menanggung struktur hierarkis, dimana perempuan berada dan bahkan secara sengaja ditempatkan dalam posisi subordinat. Relasi kuasa yang tidak seimbang inilah yang menjadi momok terulangnya berbagai macam kasus kekerasan seksual, dengan perempuan sebagai korbannya.
Ketidaksetaraan posisi antara perempuan dan pelaku masih pula diperparah dengan ketidakberpihakan hukum pada korban perempuan. Begitu pun dengan masyarakat yang bahkan ikut menyudutkan perempuan yang menjadi korban. Bukan tanpa sebab, kenyataan pahit ini adalah buah disposisi peran gender yang keliru yang selalu menempatkan perempuan sebagai objek sehingga layak dipersalahkan. Fenomena ini tentunya memunculkan keprihatinan yang mendalam karena masih banyak pihak yang sengaja mendiamkan masalah ini, baik di ranah luring maupun daring. ‘Kesadaran’ kemudian menjadi kata kunci bagi perempuan maupun aktor-aktor lain di sekitarnya untuk melawan objektivasi narasi besar yang tidak menguntungkan mereka dalam banyak arena sosial. Buku yang menekankan isu gender dalam komunikasi dan media ini merupakan sebuah pengantar. Buku ini menunjukkan bagaimana pentingnya peranan tinjauan dalam studi-studi tentang komunikasi dan media dalam ikut mengurangi terjadinya kekerasan seksual di berbagai lembaga budaya.
Buku ini mengetengahkan gambaran stereotipe yang terdapat dalam berbagai media mainstream dan media daring, termasuk iklan dan game, yang merugikan perempuan dari berbagai lapisan dan dalam berbagai ranah kehidupan. Melalui pembahasan teori komunikasi dan pendekatan penelitian fenomenologi, pembaca diajak untuk lebih memahami problem yang dihadapi perempuan secara utuh dan mendalam. Kelompok perempuan bukanlah subjek tunggal, tetapi memiliki beragam pengalaman dan konteks masalah yang berbeda-beda bahkan berlapis-lapis.
Bab I Kajian Komunikasi dan Media Berperspektif Gender
A. Pentingnya Mempelajari Komunikasi, Media, dan Gender
B. Ideologi Media dan Kelompok Dominan
C. Kultur Patriarki
D. Gender
E. Ketidakadilan Gender
F. Konstruksi Bias Gender
G. Proses Produksi Teks di Media yang Bias Gender
H. Kapitalis Ikut Melanggengkan Kultur Patriarki
Bab II Teori Komunikasi yang Berperspektif Feminis
A. Teori Feminis
B. Teori Kritis
C. Irisan Antara Teori Feminis dan Teori Kritis
D. Konseptualisasi Komunikasi dalam Teori
Bab III Perspektif Feminis Dan Ragam Isu Dalam Kajian Komunikasi/Media
A. Pengantar
B. Perspektif Feminisme dalam Media dan Komunikasi
C. Budaya Game (Gaming Culture) dan Perempuan
D. Media Sosial, Pergerakan Politik Perempuan, dan Ruang Aman
Bab IV TREN PENELITIAN GENDER
A. Kajian Gender, Partriarki, dan Ide Perubahan
B. Dari Positivis Hingga Dualitas Tanpa Batas
C. Strategi Fenomenologi sebagai Cara Memahami Gender
D. Fenomenologi Hermeneutik: Mengungkap Pengalaman Gender yang Tidak Terkatakan
E. Kecenderungan Paradigma Penelitian Fenomenologi untuk Lokus Gender
F. Teknik Pengumpulan Data dalam Kajian Gender
G. Unit Analisis dan Subjek Penelitian Gender
H. Teknik Analisis Data dalam Penelitian Gender dengan Strategi Fenomenologi Hermeneutik
Bab V PENUTUP
A. Gender dalam Komunikasi & Media: Semakin Kompleks dan Kontekstual
B. Mewujudkan Kesetaraan Gender bagi Komunitas di Sekitar