Sinopsis
Prof. Tafsir menggugat pendidikan kita yang masih menghasilkan lulusan yang suka menang sendiri dan memaksakan kehendak, suka narkoba dan tawuran, suka curang dan tidak punya kepekaan sosial, bahkan suka serakah dan korupsi. Padahal itu semua, termasuk koruptor adalah orang yang gagal menjadi manusia sekalipun dia seorang pejabat atau pengusaha sukses.
Jadi kegagalan pendidikan bukan hanya tidak memenuhi standar lapangan kerja. Masalah yang lebih besar adalah pendidikan kita belum bisa menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia. Kata Tafsir, bangsa-bangsa yang dimusnahkan Tuhan itu bukan karena tidak menguasai iptek atau kurang pandai, tapi karena buruknya akhlak. Bukankah orang yang tidak berakhlak itu derajatnya lebih rendah dari binatang.
Karena itu, kata para filosof, pendidikan dimakudkan untuk membantu memanusiakan manusia. Pendidikan tersebut harus mencakup unsur jasmani, rohani dan kalbu, perpaduan ketiga unsur itu dalam desain pendidikan akan menghasilkan lulusan dengan nilai kemanusiaan yang tinggi Insya Allah.