Pembeda manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia memiliki akal. Dengan akal itu kemudian manusia memiliki kecenderungan untuk berpikir. Dan, kekhasan manusia berada pada adanya hasrat untuk berpikir, begitu setidaknya kata Aristoteles. Berpikir tentang kenyataan semesta, sosial dan kealaman, yang kompleks untuk dapat terlepas dari belenggu “kebodohan”. Itu pula yang membangun eksistensi manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Cagito ergo sum, aku berpikir maka aku ada. Berpikir inilah yang merupakan poin inti dari filsafat.
Filsafat dapat didefinisikan sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan. Refleksi rasional merupakan perenungan ilmiah yang tidak bersandar pada rasio atau akal dan penalaran. Filsafat merupakan “seni bertanya”, mempertanyakan apa pun tanpa tabu, mempertanyakan tentang apa yang ada (being) maupun yang mungkin ada, sehingga filsafat kerap juga disebut berpikir spekulatif. Pertanyaan yang diajukan filsafat memiliki ciri khas yang mendalam (radikal). Kedalaman pertanyaan inilah yang menjadi distingsi antara filsafat dengan ilmu pengetahuan.
Ilmu merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dengan jelas merumuskan dan menentukan apa yang hendak dikaji, bagaimana cara memperolehnya, dan bagaimana pula nilai kegunaannya. Tiga elemen ini merupakan hal yang mendasari bangunan ilmu pengetahuan. Pada kaitannya, dengan filsafat ilmu, ianya merupakan kajian yang mendalam secara filosofis mengenai apa yang menjadi dasar-dasar ilmu. Apa yang hendak dikaji disebut dengan istilah “ontologi”, bagaimana cara memperolehnya disebut dengan “epistemologi”, dan bagaimana nilai gunanya diistilahkan dengan “aksiologi”. Oleh karenanya, pengetahuan ilmiah bertujuan untuk menemukan kerangka konseptual berbagai aspek yang dapat mempermudah manusia menyelesaikan masalah kehidupan.
BAB 1 FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN 7 A. Apa Itu Filsafat? B. Ilmu Pengetahuan C. Bagaimana dengan Filsafat Ilmu? d. Objek Kajian Filsafat dan Filsafat Ilmu BAB 2 SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU 25 A. Perkembangan Awal B. Socrates: “Kebijaksanaan yang Membunuh” C. Plato: “Dua dunia” D. Aristoteles: “Hasrat Berfilosofis&r dquo; E. Abad Pertengahan dan Modern BAB 3 MEMAHAMI APA ITU PENGETAHUAN 55 A. Jenis-jenis Pengetahuan B. Hakikat Pengetahuan C. Sumber Pengetahuan BAB 4 MEMAHAMI KEBENARAN DALAM ILMU 73 A. Definisi B. Kebenaran dalam Tradisi Kaum Sofisme C. Beberapa Kriteria dan Teori Kebenaran BAB 5 DASAR-DASAR ILMU PENGETAHUAN 91 A. Ontologi Keilmuan B. Epistemologi Keilmuan C. Aksiologi Keilmuan BAB 6 LOGIKA ILMU DAN METODE BERPIKIR ILMIAH 151 A. Memahami Logika B. Logika Deduktif C. Logika Indukti D. Struktur Ilmu Pengetahuan BAB 7 PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN 179 A. Paradigma Positivisme B. Post-Positivisme C. Paradigma Konstruktivisme BAB 8 AGAMA DAN SAINS 217 BAB 9 PENUTUP