Ilmu Ekonomi Regional adalah cabang dari ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi di dalam pembahasannya. Ilmu ini juga menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah, sehingga lebih serasi dan tepat untuk diaplikasikan dalam berbagai kebijakan pembangunan wilayah. Dengan demikian, ilmu ini sangat diperlukan di dalam mengatur berbagai kebijakan ekonomi wilayah.
Buku ini berisi alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui potensi dan kelemahan suatu wilayah serta berbagai kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah. Buku ini dapat membimbing pejabat pemerintah di daerah dalam tugas sehari-hari maupun menjadi pedoman dalam menyusun perencanaan pembangunan ekonomi, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Buku ini direncanakan untuk dua kelompok pembaca sekaligus, yaitu para akademisi dan para praktisi. Untuk setiap rumus, diusahakan ada uraian menggunakan kalimat biasa untuk menerangkan isi dan kegunaan rumus tersebut. Dengan demikian, para praktisi diharapkan dapat menangkap makna yang terkandung pada tiap topik yang dibahas dan terangsang untuk menerapkannya. Sejalan dengan otonomi daerah, daerah kabupaten dan kota memiliki kewenangan yang cukup luas untuk membuat perncanaan di wilayahnya masing-masing. Buku ini dapat membimbing pejabat daerah untuk mampu mengemban tugas tersebut secara lebih terarah.
BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI REGIONAL A. Definisi Ilmu Ekonomi Regional B. Apakah Ilmu Ekonomi Regional dapa Dianggap Ilmu yang Berdiri Sendiri C. Tujuan Ilmu Ekonomi Regional D. Manfaat Ilmu Ekonomi Regional E. Keterkaitan dengan cabang Ilmu Lain F. Perbedaan Ilmu Ekonomi Regional dengan Ilmu Ekonomi Pembangunan G. Perbedaan Fungsi Be rbagai Disiplin Ilmu Ekonomi Regional Soal-Soal
BAB 2 PENDAPATAN REGIONAL A. Pendahuluan B. Konsep dan Pengertian Nilai Tambah C. Contoh Perhitungan Nilai Tambah D. Berbagai Konsep dan Definisi E. Contoh Perhitungan Nilai Konstan F. Metode Perhitungan Pendapatan Regional Soal-Soal
BAB 3 TEORI BASIS EKONOMI A. Pengertian Dasar B. Pengganda Basis C. Cara Memilah Kegiatan Basis dengan Nobasis D. Model Basis Ekonomi Menurut Tibout E. Komentar terhadap Metode Tiebout F. Evaluasi atas Tingkat Kebasisan Suatu Produk G. Perbedaan Basis antara di Kota dengna di Wilayah BelakangnyaV Soal-Soal
BAB 4 TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH A. Pendahuluan B. Teori Ekonomi Klasik C. Teori Harrod-Domar dalam Sistem regional D. Teori Pertumbuhan Neoklasik E. Teori Pertumbuhan Jalur Cepat yang Disinergikan F. Teori Basis Ekspor Richardson G. Model Pertumbuhan Interregional (Perluasan dari Teori Basis) H. Kebijakan Umum Pengembangan Wilayah I. Strategi Pengembangan Sektor-Sektor Produjsi Soal-Soal
BAB 5 ANALISIS POTENSI RELATIF PEREKONOMIAN WILAYAH A. Pendahuluan B. Keunggulan Komparatif C. Location Quotient (Kuosien Lokasi) D. Analisis Shift-Share E. Faktor-Faktor yang bisa Membuat Suatu Wilayah memiliki Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) F. Penutup Soal-Soal
BAB 6 ANALISIS INPUT-OUTPUT PEREKONOMIAN WILAYAH A. Arti dan Ruang Lingkup Analisis Input-Output B. Ilustrasi Sederhana tentang Tabel Input-Output C. Manfaat/Kegunaan Analisis Input-Output D. Tabel Transaksi dalam metode Input-Output E. Matriks Koefisien Input F. Matriks Pengganda G. Daya Menarik dan Derajat Kepekaan H. Contoh Perhitungan Untuk 3 sektor (MAtriks 3 X 3) I. Penutup Soal-Soal
BAB 7 BERBAGAI TEORI LOKASI A. Pendahuluan B. Sistem K=3 dari Christaller C. Terjadinya Konsentrasi Produsen/Pedagang dari Berbagai Jenis Barang D. Terjadinya Konsentrasi Produsen/Pedagang dari Barang sejenis E. Terjadinya Orde Produsen/Penjual F. Bentuk Kurva Permintaan sebagai Akibat Faktor Jarak G. Model Von Thunen H. Teori Lokasi Biaya Minimum Weber I. Teori Lokasi Pendekatan Pasar Losch J. Teori Lokasi Memaksimumkan Laba K. Model Gravitasi sebagai Faktor Penting Penentu Lokasi L. Teori Pemilihan Lokasi Kegiatan Industri secara Kompherensif Soal-Soal
BAB 8 KOTA DAN DAERAH BELAKANGNYA A. Pendahuluan B. Bagaimana Terbentuknya Kota-Kota di Indonesia C. Apa yang Didefinisikan Sebagai Kota D. Keuntungan Berlokasi pada Tempat Konsentrasi E. Bentuk Hubungan antara Kota dengan wilayah Belakangnya F. Pusat Pertumbuhan (growth Pole) G. Hierarki Perkotaan H. Berbagai Metode Menetapkan Orde Perkotaan I. Permasalahan dalam Menetapkan Orde Perkotaan J. Manfaat Orde (Ranking) Perkotaan Soal-Soal