Sinopsis
Sebuah Biografi Dramatik Yang Sangat Inspiratif
Penyakit Rheumatoid Arthritis yang dideritanya sejak usia 18 tahun membuat tubuh Een Sukaesih lumpuh total. Bahkan dokter memvonis umurnya tinggal seminggu lagi. Akibat kelumpuhan itu, Een kehilangan cinta dan cita-cita: calon suaminya pergi dan Een pun gagal jadi guru kendati sudah lulus kuliah dan memiliki sertifikat mengajar.
Tapi Een bangkit. Di kamarnya yang sempit, di dusun Batukarut-Sumedang, sambil terbaring lumpuh di atas tempat tidur, Een mengajar anak-anak dari keluarga kurang mampu. Tanpa memungut bayaran. Hasilnya: murid-muridnya mencapai prestasi gemilang di sekolah. Dia melakukannya selama puluhan tahun tanpa henti. Atas jasa dan pengabdiannya itu, Een mendapat 8 penghargaan, salah satu yang paling populer adalah Anugerah Special Achievement Liputan6 Award SCTV.
Melalui wawancara eksklusif dan izin resmi dari Een sendiri, penulis mengisahkan lika-liku perjalanan hidupnya yang mengajarkan kita tentang arti ketulusan dan kasih sayang.
"Perjuangan yang mengharukan. Kita belajar dari Ibu Een, ujian seberat apa pun tidak membuat tumbang, tapi justru menggelorakan semangat. Melalui Ibu Een yang mendidik dengan hati, kita yakin dapat tumbuh generasi teladan."
Anies Baswedan, Pendiri Gerakan Indonesia Mengajar
"Dari pengalaman saya selama 55 tahun sebagai guru dan mengikuti perjalanan Ibu Een, saya meyakini bahwa guru sejati adalah guru yang bersumber dari qolbunya, yang memancarkan aura kebenaran, keharuan rasa, rendah hati, cinta, penuh syukur, dan integratif."
Prof. Dr. HM Surya, Guru Besar UPI Bandung