The critical factor of sports performance is the mental component.
The mental or cognitive aspects of sports performance cannot separate from the physical or somatic; you must improve your training holistically.The body and mind are inseparably married; if one suffers, the other sympathizes.
Dr. Sherwyn Woods mengatakan bahwa pelatih adalah model yang sangat potensial karena “... a coach symbolizes the strength, competence, mental, and masculinity the athletes are so desperately struggling to attain.”
Your psychological skills will aid you in attaining your athletic potential.You cannot achieve if you do not believe you can achieve. “Change, and it will change you life,” karena itu “tanpa pembaharuan tak akan ada perubahan; dan tanpa perubahan tak akan ada kemajuan.”
BAB 1 TEORI KEPEMIMPINAN Teori Dasar Kepemimpinan Gaya-Gaya Kepemimpinan Rangkuman Pertanyaan/Latihan
BAB 2 TIPE KEPRIBADIAN PELATIH Teori Kepribadian 1. Pelatih Otoriter (Authoritarian Coach) 2. Pelatih yang Baik Hati (Nice Guy Coach) 3. Pelatih Pemacu (Intense atau Driven Coach) 4. Pelatih yang Santai (Easy Going Coach) 5. Pelatih Tipe Bisnis (Business-like Coach) Rangkuman Berbagai Tipe Pelatih lain
BAB 3 ATLET-ATLET BERMASALAH Menangani Atlet yang Mempunyai Masalah 1. Atlet-Atlet yang Menolak Coaching 2. Atlet yang Selalu Melawan (Con-men) 3. Atlet yang Selalu Tegang (Hyper-anxious atau Psyched Out) 4. Atlet yang Takut untuk Sukses (Success-phobic) 5. Atlet yang Selalu Menarik Diri (Withdrawn) atau Curiga (Suspicious) 6. Atlet yang Selalu Muram, Merasa Tertekan (Depression Prone) 7. Atlet yang Selalu Pura-Pura Sakit (Malingerer) Mental Toughness (Ketegaran mental) Beberapa Tipe dan Karakteristik Atlet yang Lain Faktor-Faktor Emosional Rangkuman Pertanyaan/Latihan
BAB 4 MOTIVASI Fungsi Motivasi Apa yang Mendorong Atlet untuk Berprestasi? 1. Mencari dan Mengatasi Stres 2. Usaha untuk Memperoleh Kesempurnaan 3. Status 4. Kebutuhan untuk Diakui Menjadi Anggota Kelompok 5. Hadiah-hadiah 6. Kejantanan (Masculinity) 7. Membentuk Watak (Character Building) Teknik-Teknik untuk Meningkatkan Motivasi 1. Motivasi Verbal 2. Pep Talks 3. Motivasi Behavioral (Perilaku) 4. Motivasi Insentif 5. Superstisi 6. Gambar-Gambar 7. Khayalan Mental (Mental Image) 8. Motivasi karena Takut (Fear Motivation) 9. Berpikir Positif dan Negatif
BAB 5 MENETAPKAN SASARAN Pendahuluan Pentingnya Sasaran Kriteria Penetapan Sasaran Performance dan Outcome Goals Umpan Balik Tujuan Bersama Pesan Sponsor
BAB 6 KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI Pendahuluan Proses Berkomunikasi dalam Permainan Proses Komunikasi Memilih Partner Komunikasi dengan Partner Hindari Bicara Terlalu Banyak Jujurlah - Be Honest Tak Perlu Minta Maaf kalau Bikin Error Pujilah Pukulan yang Baik Kenalilah Kecenderungan Kebiasaan Partner Anda Sadarlah akan Komunikasi yang Nonverbal Memperbaiki Komunikasi Ganggu Komunikasi Lawan Anda Bikinlah Lawan Berpikir Lebih Populer Permainan Single Mixed Doubles (Ganda Campuran) Rangkuman
BAB 7 ASPEK-ASPEK KEJIWAAN DALAM OLAHRAGA Pendahuluan Manusia sebagai Suatu Kesatuan Jiwa dan Raga Gejala Psikologis yang Dialami Atlet Kecemasan (Anxiety) Aktivasi Proses-Proses pada Berbagai Tingkat Aktivasi 1. Aktivasi yang Berlebihan (Overexcited) 2. Aktivasi terlalu Rendah (Apatisme) 3. Aktivasi yang Cukup sebelum Pertandingan Teknik-Teknik Peredaan Ketegangan 1. Teknik Jacobson dan Schultz 2. Teknik Respons Bebas-Anxiety 3. Teknik Cratty 4. Teknik Progressive Muscle Relaxation dari Jacobson 5. Teknik Autogenic Relaxation 6. Latihan Pernapasan Dalam (Deep Breathing) 7. Meditasi 8. Model Training Beberapa Ketentuan yang perlu diperhatikan
BAB 8 LELAH, BOREDOM, DROP OUT, STALENESS Lelah (Fatique) Boredom Drop Out Staleness Penyebab Timbulnya Staleness Dua Macam Staleness
BAB 9 PEMANDUAN BAKAT OLAHRAGA Apakah Bakat Olahraga itu? Pemanduan dan Rekognisi Sedini mungkin Identifikasi Dini Potensi Olahraga Perbedaan antara Anak dengan Orang Dewasa Anjuran yang Bisa Diberikan kepada Pelatih
BAB 10 MEKANISME PERTAHANAN DIRI Kecemasan (Anxiety) Bentuk Mekanisme Pertahanan Diri Kasus-Kasus Pertahanan Diri